Hidayatullah.com–Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) insya Allah punya hajatan di Jakarta, 6 dan 7 Maret mendatang. OKI adalah organisasi internasional dengan anggota 57 negara.
OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969). Sebelum 28 Juni 2011, lembaga ini bernama Organisasi Konferensi Islam.
Ada tiga hal yang mendasari berdirinya OKI.
Pertama, adanya pembakaran Masjid Al Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik Kristen dan Yahudi di Yerusalem. Kedua, didudukinya wilayah negara-negara Arab oleh Israel akibat perang Arab-Israel tahun 1967 dan ketiga, didudukinya Yerusalem oleh Israel.
Anggota OKI adalah negara-negara Islam dan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Berbagai negara itu antara lain Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, Afganistan, Libya, Malasyia, Iran, Kuwait, Maroko, Mesir, Mali, Sudan, Turki, Pakistan dan Yaman. Indonesia sendiri masuk menjadi anggota sejak 1969.
Berkedudukan di Arab Saudi, OKI dipimpin oleh seorang Sekretaris Jendral (Sekjen). Sekarang dipimpin oleh Iyad bin Amin Madani dari Arab Saudi. Sekjen sebelulmnya –berurutan kebelakang- adalah Ekmeleddin Eksanoglu (Turki), Abdelouahed Belkeziz (Maroko), Azeddine Laraki (Maroko), Hamid Algabid (Nigeria), Syed Sharifuddin Pirzada (Pakistan), Habib Chatty (Tunisia), Amadou Karim Gaye (Senegal), Hassan Al-Touhami (Mesir) dan Tunku Abdul Rahman (Malasysia). Indonesia sejak 1971 belum pernah memimpin OKI.*