Hidayatullah.com-Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad hari Ahad (11/9) mengatakan bahwa Amerika Serikat menggunakan serangan 11 September 2001 sebagai alasan pembenaran untuk melancarkan invasi ke Iraq dan Afghanistan.
Ahmadinejad mengatakan, serangan 9/11 itu merupakan “permainan yang dirancang rumit” untuk mempengaruhi emosi orang dan menbuka jalan invasi ke Iraq dan Afghanistan.
Ia juga mengatakan, Amerika Serikat melancarkan perang itu untuk mengatasi persoalan ekonomi negaranya.
Pernyataan presiden Iran itu disampaikan saat muncul di televisi pemerintah, Ahad. Ia terus mempertanyakan cerita versi resmi buatan pemerintah Amerika Serikat tentang peristiwa 9/11 dan menyebutnya sebagai “kebohongan besar.”
Senada dengan pernyataan Ahmadinejad, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad mengatakan bahwa Muslim Arab tidak mampu melancarkan serangan 9/11.
“Bush berbohong tentang senjata perusak massal Saddam … Jika mereka mampu berbohong seperti itu untuk membunuhi rakyat Iraq, Afghanistan dan prajurit Amerika, maka Bush dan teman-temannya tidak perlu berpikir untuk berbohong tentang siapa yang bertanggungjawab atas 9/11,” tulis Mahathir dalam blognya, Jum’at (09/9).
Dengan memaparkan sejumlah alasan berbau teori konspirasi, Mahathir menulis bahwa menara kembar World Trade Center memang direncanakan untuk dihancurkan dan runtuh sendiri.
“Saya yakin Muslim Arab cukup marah sehingga mengorbankan nyawa mereka dan menjadi pelaku bom bunuh diri. Tetapi saya tidak percaya bahwa mereka atau orang di belakang mereka mampu merencanakan dan mengatur serangan semacam itu untuk menimbulkan kerugian besar bagi musuh,” tulis Mahathir.
Mahathir mengecam George W. Bush dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair sebagai “pembunuh anak-anak” dan “penjahat perang.” Kedua orang itu seharusya diseret ke meja hijau untuk mempertanggungjawabkan serangan militer yang dilancarkannya ke Iraq.*
Keterangan foto: Ilustrasi peristiwa runtuhnya gedung WTC, New York, yang mirip dengan tahap keruntuhan dari bangunan tinggi yang sengaja dihancurkan di kota-kota besar dunia.