Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, hari Senin (21/11/2011) menyerukan agar kelompok oposisi Suriah bersatu guna menggulingkan Presiden Bashar Al Assad. Hal itu dikecam oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Dilansir Xinhua, Selasa (22/11/2011), Lavrov mengatakan, “Sementara sejauh ini Liga Arab mendesak agar kekerasan dihentikan dan memulai dialog, negara-negara Barat dan beberapa negara lainnya justru menyeru pada kelompok oposisi untuk menghindari dialog dengan rezim Bashar Al Assad.”
“Ini kelihatan seperti provokasi politik dalam skala internasional,” tegas Lavrov.
Menurut Lavrov, yang dibutuhkan Suriah adalah desakan untuk menghentikan kekerasan dan melakukan dialog antara kelompok pemerintah dengan oposisi, dan bukan provokasi seperti yang dilakukan oleh negara-negara Barat.
Lebih lanjut Lavrov mengingatkan bagaimana permulaan tragedi di Libya bisa terjadi. Ia juga juga menegaskan bahwa pelanggaran terhadap hukum internasional dan otoritas dari PBB tidak boleh dibiarkan terjadi lagi.
Sebagaimana diketahui, negara-negar Barat memanfaatkan resolusi DK-PBB tentang zona larangan di Libya yang ditujukan untuk melindungi warga sipil, sebagai alat pendongkel penggulingan rezim Muammar Qadhafi. Wewenang pengawasan zona larangan terbang DK-PBB itu diberikan kepada NATO.
Pernyataan dukungan penggulingan Assad disampaikan pada hari Senin, setelah Wiliam Hague bertemu dengan perwakilan dari kelompok oposisi Suriah di London. Hague mengatakan, “Penting bagi kelompok-kelompok oposisi untuk dapat mengesampingkan perbedaan di antara mereka dan bersatu untuk melangkah maju.”
Meskipun mendorong kelompok oposisi untuk memberontak, namun Hague mengatakan bahwa Inggris belum siap mengakui oposisi Suriah sebagai pemerintah sah rakyat Suriah.
“Kami belum mencapai titik pengakuan resmi, antara lain karena tidak ada satu dewan sebagaimana yang ada di Libya. Mereka tidak memiliki kontrol atas wilayah Suriah seperti dewan di Libya, dan komunitas internasional belum mengakuinya,” kata Hague.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pernyataan dari Inggris dan Rusia itu muncul setelah koran Inggris Sunday Times memuat wawancaranya dengan Bashar Al Assad, di mana presiden Suriah itu mengatakan bahwa negaranya tidak akan tunduk terhadap tekanan-tekanan dari luar, yang mendesaknya untuk mundur.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallim mengatakan, sejumlah negara Arab menggunakan Liga Arab untuk menyeret masalah Suriah ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun, ia menenkankan bahwa “tidak akan ada perang saudara, meskipun mereka berusaha untuk menyulutnya … berkat kewaspadaan dari rakyat Suriah.”*