Hidayatullah–Lou Engle, seorang evangelis (baca: penginjil Kristen) pendiri The Call Solemn Assemblies di Amerika Serikat yang fokusnya meluruskan anak-anak muda penderita gay dan lesbian, telah menjadi sosok yang mengkhawatirkan di komunitas lesbian, gay, biseks dan transgender (LGBT).
Pasalnya Engle telah membuat program penginjilan dengan menargetkan 100.000 gay dan lesbian guna kembali ke aturan gereja sesungguhnya. Program Engle tersebut bernama “gerakan doa pemuda untuk kebangunan rohani”.
Engle yang juga dikenal sebagai tokoh pendeta Kristen tersebut, sangat gencar dalam memerangi dan memberikan bimbingan rehabilitasi kepada pemuda penderita LGBT di AS. Ia berpendapat bahwa salah sumber lahirnya penyakit HIV/AIDS karena perilaku LGBT yang semakin dianggap ‘normal’ dalam masyarakat AS.
“Ini adalah masalah di setiap hari-hari Anda. Adakah sesuatu memanggil di hati Anda ketika Tuhan memberi kita 100.000 pria gay dan lesbian agar menuntun mereka bertobat dari hal tersebut,” jelasnya dalam orasi rohani di sebuah gereja di AS, belum lama ini.
Ia saat ini telah berhasil menyadarkan kelompok-kelompok Kristen guna memerangi LGBT dan melakukan solusi rehabilitasi terhadap para pelaku tersebut agar bisa kembali hidup normal dalam orientasi seksualnya.
Lelaki ini bahkan menargetkan agar para pelaku LGBT yang bertobat bisa dibina menjadi pendeta dan penginjil, untuk menginjili para pelaku LGBT dalam lingkup yang lebih luas lagi.
Saat ini jemaat yang merupakan mantan gay dan lesbian yang bertobat dan rutin mengikuti kegiatan gerejanya, telah mencapai 70.000 jiwa. Ke semuanya menyebar dari Washington DC hingga Kansas.
Saat ini kehadiran gagasan Engle dianggap ancaman oleh komunitas LGBT di AS berdasarkan argumentasi hak asasi manusia mereka.*