Hidayatullah.com–Rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat George W Bush dengan sejumlah tokoh Islam Indonesia di Bali masih menjadi kontroversi banyak kalangan. Sebagaian bahkan tetap menentangnya. Cendekiawan Nurcholish Madjid, seperti diwawancara SCTVJum’at kemarin termasuk tokoh yang merasa pesimistis dengan acara tersebut. Pria yang kerap dipanggil Cak Nur itu tetap tidak yakin pembicaraan dengan Presiden AS itu akan mendatangkan hasil yang bermanfaat. “Tapi kalau ada teman-teman yang ke sana, kita hargai,” ujar Cak Nur. Menurut Cak Nur, pertemuan yang akan berlangsung di Denpasar, Bali, itu, itu tak bakal berdampak apa-apa bagi umat Islam Indonesia. Walau mereka berbicara dengan orang yang memiliki otoritas di Negeri Adidaya. “Mudah-mudahan apa yang diucapkan teman-teman bisa didengar Bush,” kata nya. Senada dengan Cak Nur, Wakil Presiden RI, Hamzah Haz juga meragukan manfaat pertemuan itu. Kepada sejumlah pers, Hamzah mengatakan mendukung jika memang bermanfaat bagi banyak orang. “Harus dilihat kepentingan dari pertemuan tersebut, jika pertemuan tersebut penting untuk kemaslahatan umat maka tidak apa-apa untuk hadir,” kata Wapres di Jakarta, Jumat siang. Sebelumnya, sejumlah tokoh, diantaranya Ketua MPR RI Amien Rais meragukan pertemuan dengan Presiden AS itu. Ketua Front Pembela Islam (FPI) dan Pimpinan PP. Al-Mukmien, Solo, Abu Bakar Baasyir bahkan terang-tengan meminta masyarakat memboikot dengan cara berdemontrasi. Seperti diketahui, selain bertemu Presiden Megawati dalam kunjungan 22 Oktober nanti, Bush mengagendakan bertemu beberapa tokoh Islam Indonesia. Tokoh Islam yang diundang adalah Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi, Ketua PP Muhammdiyah Syafi’i Ma’arif, cendekiawan muslim Prof Dr Azyumardi Azra, dan KH Abdullah Gymnastiar. Kecuali tiga tokoh Islam telah sanggup bertemu, dai muda, Abdullah Gymnastiar, telah resmi tak akan menemui Bush seperti yang telah diagendakan. Pria yang akrab di sapa Aa Gym itu tenyata lebih suka memilih umroh dibanding menemui Bush. Kepada wartawan, Aa Gym kemungkinan hanya mengirim surat daripada bertemu secara fisik dengan Bush. Sikap Aa Gym yang lebih memilih umroh ini menurut sejumlah kalangan sebaai bagaian kekecewaan perlakuan Presiden Bush terhadap ummat Islam di seluruh dunia.. Diantaranya tragedi 11 September 2001, Afghanistan, serangan ke Iraq, dan Palestina. “Amerika bukan besar karena senjata, tapi harus dengan kearifan dan keadilan. AS tidak akan aman bila terus-menerus menyakiti orang lain,” ungkap Aa Gym kepada wartawan di Halim Perdanakusumah kemarin. Aa Gym juga menolak berdialog dengan Bush. Alasannya, pertemuan tersebut sia-sia dan tidak berfaedah. ”Lebih penting menghadap dan mengadu kepada Allah, daripada kepada manusia,” katanya dikutip Republika Unjuk Rasa Berkaitan dengan kedatangan Presiden Amerika Serika ke Bali yang direncakan tanggal 22 Oktober mendatang, sejumlah kalangan aktivis Islam telah memulai berunjuk rasa melakukan penentangan. Jum’at kemarin, penolakan berlangsung di depan Kedubes AS, Jalan Merdeka Selatan, yang dilakukan massa Front Pembela Islam (FPI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Para pengunjuk rasa menolak kedatangan Bush karena menganggap presiden AS itu telah melakukan kejahatan kemanusiaan di berbagai negara, seperti di Afghanistan dan Iraq. “Bush adalah penjahat perang. Tolak kedatangannya di Bali. Seret saja Bush ke Mahkamah Internasional,” teriak salah seorang pengunjuk rasa dengan nada tinggi. Unjuk rasa berlangsung pukul 14.00 hingga pukul 15.00. Mereka mengibarkan bendera FPI dan MMI di depan Kedubes AS. Aksi yang diikuti puluhan massa berseragam putih dan bergamis itu sempat menyedot perhatian pengguna jalan yang melintas di sana. Dalam selebaran yang dibagikan ke pengguna jalan di Jalan Medan Merdeka Selatan, pengunjuk rasa juga mendesak pemerintah RI memutuskan hubungan diplomatik dengan AS. “Hentikan keikutsertaan Indonesia dalam kampanye memerangi terorisme karena korbannya adalah umat Islam yang hendak menegakkan syariat Islam!” seperti yang tertulis di selebaran. Yang menarik, pengunjuk rasa juga menyoroti kehadiran sejumlah tokoh Islam yang bakal menghadiri undangan untuk berdialog dengan Bush di Denpasar, 22 Oktober nanti. “Itu pelecehan kepada umat Islam,” tegasnya. (jp/rep/sm/sctv/cha)