Hidayatullah.com–Penjabat (Pj) Walikota Samarinda Dr Meiliana mengatakan, surat edaran terkait himbauan segera melaksanakan shalat setelah mendengar adzan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Samarinda sebagai upaya untuk kebaikan.
“Sebuah langkah perubahan untuk kebaikan,” demikian ujar wanita paruh baya yang biasa dipanggil Bunda Mei Rabu (06/01/2016) kemarin.
Sebelumnya, Meiliana, sempat menjadi perbincangan setelah mengeluarkan himbauan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat, Lurah dan UPTD serta Puskesmas di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda dan juga seluruh jajaran BUMD yang beragama Islam agar menghentikan seluruh aktifitasnya ketika adzan telah berkumandang untuk menunaikan shalat jamaah di masjid atau mushala terdekat.
Hal ini tertuang dalam sebuah surat edaran nomor: 451.11/0101/013.02 tertanggal 6 Agustus 2015 yang ia tandatangani , sebagai penanggungjawab sekaligus Pembina Utama Madya Walikota Samarinda.
Kemarin, suasana pemandangan kantor di daerah Pemkot Samarinda ini berbeda dari biasanya.
Ketika suara adzan berkumandang, seluruh pegawai beragama Islam yang bekerja di dalam kantor Pemerintahan Kota Samarinda sejenak meninggalkan kesibukannya untuk melaksanakan ibadah shalat.
Suasana berbeda itu semakin menarik karena Mei tak segan berkeliling kantor mengajak seluruh penghuni kantor Pemkot Balai Kota agar shalat berjama’ah di masjid.
“Alhamdulillah, di kantor ini kita dekat dengan masjid dan juga ada sebuah mushola di belakang kantor. Dan seharusnya hanya di masjid inilah antar pegawai kantor bisa saling bersilaturahmi, membandingkan dengan tata letak antar ruangan kantor yang tidak memungkinkan untuk bertemu selain ada urusan penting,” jelas Mei di ruang kerjanya di Gedung Pemkot Balai Kota lantai 2.
Mengenai salah satu poin penting diterapkannya shalat berjama’ah di masjid ia juga mengatakan sebenarnya himbauan ini sudah disosialisasikan di hari Seninketika apel rutin.
Ketika ditanya mengenai alasannya membuat himbauan ini ia mengatakan, “Janganlah kita bekerja saja terus, tapi kita lupa sama Allah, padahal hasil kerja kita selama ini semuanya dari Allah. Marilah kita berhenti sejenak ketika adzan,” jelasnya.
Mei mengaku apa yang dilakukan ini terinspirasi dari Kapolda Sumsel dan Bupati Batang.
“Saya terinspirasi dengan Kapolda Sumsel dan Bupati Batang yang hingga saat ini mereka mengeluarkan Surat Edaran (SE) hentikan seluruh kegiatan saat adzan berkumandang untuk shalat berjamaah,” katanya.
Menurut hal ini adalah suatu kebaikan yang perlu diterapkan di mana saja.
“Kalau Sumsel dan Batang saja bisa, kenapa kita tidak.”
Ke depan jika gerakan positif ini berhasil, Mei berencana menerapkannya di Samarinda bahkan se-Kaltim.*/kiriman Sulthan Nur H, Pudima UNMUL