Hidayatullah.com–Peran negara-negara Teluk dalam maslah perbankan syariah dinilai masih cukup dominan, sementara untuk Asia Tenggara masih dimotori oleh Malaysia. Pernyataan ini disampaikan Direktur Bisnis Bank BNI Syariah, Dr. Imam Teguh Saptono. Sementara Indonesia, perbankan syariah sudah dua puluh tahun lahir, namun belum bisa sebanding dengan negara tetangga Malaysia.
“Ini kan sudah konteks existing yang memang masih didominasi oleh Malaysia untuk Asia Tenggara tapi kalau dilihat dari potensinya kita jauh lebih besar dari Malaysia,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Kamis (25/10/2012).
Perbankan syariah di Malaysia menurut Imam sudah lahir sepuluh tahun sebelum perbankan syariah Indonesia lahir. Di sisi lain, perbankan konvensional sudah lebih dari 40 tahun perkembangannya.
“Kalau di Malaysia seperti yang ada itu relatif sudah lebih kuat dibanding Indonesia, lebih kuat memang karena mereka itu perbankan syariahnya sudah ada sepuluh tahun lebih awal dari kita. Di Indonesia, Muamalat baru ada tahun 1992.”
Masih menurut Imam, saat market share Malaysia sudah 5% sedangkan Indonesia baru 4%, seharusnya tahun ini sudah lewat dari 5%.Oleh karena itu, Imam berharap ada keberpihakan yang lebih kuat lagi dari pemerintah kepada perbankan Islam.*