Hidayatullah.com– Petarung Muslim di UFC asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan setelah mengalahkan Dustin Poirier dalam laga unifikasi.
Seperti biasa di pertarungan UFC, usai pengumuman pemenang oleh juri, maka pemenang dimintai komentar mengenai performa dan pertarungan yang baru saja berjalan.
Ketika itulah, Khabib yang dimintai komentar dengan lantang mengatakan “Alhamdulillah…!”
Ia mengulanginya sekali lagi.
Apa yang disampaikan selanjutnya tak seperti yang dilakukan petarung lain yang bercerita soal kemenangannya.
Khabib mengucapkan syukur pada Allah Subhanahu Wata’ala Yang Maha Besar, rasa terima kasih pada ayahnya, saudaranya, partner bertarung, dan agamanya, Islam. Ia menceritakan semua saudaranya seperti layaknya Umar bin Khattab dan Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Kalimat Khabib betul-betul menyita perhatian penonton di The Arena, Yas Island, Abu Dhabi, dalam pertarungan UFC 242 yang digelar pada Ahad (08/09/2019) dinihari WIB.
Penonton meneriakkan suara dukungan. Maklum, pada pertarungan terakhirnya melawan Conor McGregor, Khabib terlihat lepas kontrol karena hinaan yang disampaikan tim lawan.
Pertarungan UFC unifikasi gelar antara Khabib Nurmagomedov dengan Dustin Poirier itu menjadi pusat perhatian dunia. Namun, kata-kata Khabib di octagon juga menjadi perbincangan.
Dalam pertarungan itu, awalnya berlangsung imbang. Terjadi jual beli pukulan antara Khabib dengan petarung asal Amerika tersebut. Mendekati pertengahan ronde, Khabib tampaknya menguasai octagon. Ia beberapa kali terlihat mengunci lawannya.
Pada ronde kedua, Khabib berhasil membuat mata kiri Poirier berdarah. Pukulannya beberapa kali menyasar telak. Petarung 30 tahun itu membuat Poirier cukup kewalahan. Sampai kemudian, Khabib memastikan kemenanganannya melalui kuncian leher di ronde ketiga.
Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Khabib dalam kurun waktu hampir setahun terakhir. Khabib menjalani masa larangan tarung oleh UFC karena membuat tersulut kericuhan usai pertarungan melawan Conor McGregor pada tahun lalu.
Pada kesempatan itu Khabib juga menyampaikan apresiasi dan respek pada Dustin Poirier dan timnya. Ia menilai, Poirier dan timnya bersikap luar biasa dan bisa saling menghormati.
Kemenangan Khabib ini dinilai bukan hanya kemenangan di octagon tapi juga menjadi lahan dakwah yang biasa disampaikan Khabib bahwa Islam itu indah.* (INI-Net)