Hidayatullah.com—Lebih dari 1300 Muslim berbuka puasa di antara keindahan alam Sungai Neretva di bawah Jembatan Mostar yang bersejarah di Bosnia dan Herzegovina, dan memperkuat persatuan dan solidaritas mereka.
Buka puasa diadakan di Jembatan Mostar yang bersejarah di Bosnia dan Herzegovina. Muslim Bosnia serta pemuda dari Serbia, Montenegro dan Kroasia menghadiri makan malam buka puasa yang diselenggarakan oleh Persatuan Islam di negara itu.
Setelah adzan dibacakan, umat Islam berbuka puasa kemudian shalat berjamaah. Seorang penyelenggara Hana Omerika mengaku telah menyelenggarakan kegiatan ini selama 9 tahun.
“Kami telah mengadakan buka puasa bersama di bawah Jembatan Mostar selama sembilan tahun. Kami dengan senang hati menjamu orang-orang yang berpuasa dari Bosnia dan Herzegovina dan wilayah tersebut,” dikutip Daily Sabah.
Iftar di Jembatan Mostar
Dataran tinggi di tepi Sungai Neretva, yang melintas di bawah Jembatan Mostar yang bersejarah, mempesona umat Islam yang datang bersama untuk berbuka puasa dengan keindahan alamnya, serta memperkuat rasa persatuan dan solidaritas.
Jembatan Mostar, juga dikenal sebagai Stari Most, adalah bangunan bergaya Utsmaniyah abad ke-16 di Mostar, Bosnia-Herzegovina. Jembatan ini merupakan ikon budaya yang penting dan sangat penting bagi masyarakat Mostar dan Bosnia-Herzegovina.
Jembatan Mostar dibangun pada tahun 1566 selama era Ottoman (Khalifah Utsmaniyah), dan memainkan peran penting dalam menghubungkan kedua sisi kota yang dipisahkan oleh Sungai Neretva.
Itu adalah mahakarya arsitektur yang dirancang oleh arsitek Utsmaniyah, Mimar Hayruddin. Jembatan itu dibangun dengan batu lokal dan berdiri selama lebih dari 400 tahun, selamat dari beberapa konflik dan perang.
Selama Perang Bosnia pada 1990-an, Jembatan Mostar dihancurkan oleh tembakan artileri dan banyak landmark budaya dan sejarah lainnya di kota. Penghancuran jembatan tersebut merupakan kerugian yang signifikan bagi masyarakat Mostar dan Bosnia-Herzegovina, meninggalkan bekas luka yang dalam pada warisan budaya kota.
Setelah perang, upaya dilakukan untuk mengembalikan Jembatan Mostar ke kejayaannya, dan pada tahun 2004, jembatan tersebut dibangun kembali menggunakan metode dan bahan tradisional. Rekonstruksi melambangkan harapan dan rekonsiliasi bagi rakyat Mostar dan Bosnia-Herzegovina, yang sangat menderita selama perang.
Saat ini, Jembatan Mostar adalah situs Warisan Dunia UNESCO dan daya tarik wisata yang signifikan. Itu telah menjadi simbol warisan budaya kota, mewakili sejarahnya yang kaya dan ketahanan masyarakatnya.
Selain itu, jembatan berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya melestarikan landmark budaya dan mempromosikan keragaman dan toleransi budaya.*