Hidayatullah.com—Juru bicara sayap militer Hamas Al Qassam, Abu Ubaidah menyatakan bahwasannya “Taufan Al Aqsha” terus berlanjut. Ia juga menyeru kepada suluruh penduduk Palestina dan umat Islam ikut berpartisipasi dalam perlawanan, demikian lansir situs resmi Al-Qassam, alqassam.ps, Ahad (8/10/2023).
Sementara itu di lapangan, para pejuang terus berlanjut melakukan pertempuran di wilayah-wilayah Palestina yang sebelumnya diduduki oleh pihak Zionis. Di hari kedua ini, sebanyak 100 roket sudah diluncurkan di wilayah-wilayah pendudukan. Yang mengejutkan, Al-Qassam, mengumumkan akan menurunkan Drone Kamikaze untuk menyerang wilayah musuh.
Buatan Gaza
Hamas menggunakan drone untuk pertama kalinya dalam perang dengan ‘Israel’ tahun 2014 silam. Namun secara resmi Hamas telah memperlibatkan drone dalam perang tahun 2012, saat kelompok ini membuat Drone Ababil 1, yang merupakan drone pengintai.
Keberhasilan Ababil 1 disusul pembuatan Drone Ababil 2 yang memiliki fungsi tempur. Hamas kemudian membuat Ababil 3 yang telah di-upgrade menjadi Drone Kamikaze.
Selama ini, senjata-senjata ini juga dimanfaatkan untuk mengamati pergerakan tentara penjajah dan perkembangan di lapangan. Yang mengejutkan, tahun 2021, senjata buatan para pejuang Gaza ini pernah berhasil masuk ke gudang minyak milik ‘Israel di Esdod dan kilang eksploitasi gas di pesisir Askelon.
Seorang pakar militer, Rafiq Abu Hani pernah mengatakan, drone-drone lokal justru titik keunggulan Hamas dalam pertempuran melawan Zionis. Hal ini kian nyata terlihat dalam Perang Pedang al-Quds beberapa waktu lalu.
Eskalasi Perlawanan Meluas
Perlawanan pejuang Palestina meluas ke wilayah-wilayah yang dikuasai penjajah Zionis. Di Mesir dan di Lebanon, muncul perlawanan serupa melawan penjajah ‘‘Israel’’ terus berlanjut di wilayah sekitar Gaza. Bahkan eskalasi perlawanan mulai merembet ke wilayah yang dikusai penjajah yang berbatasan dengan Lebanon.
Hari Ahad, (8/10/2023) jam 10.00 waktu setempat, milisi bersenjata Lebanon yang disokong Iran melakukan serangan ke sebuah markas militer di perkebunan Sheba. Serangan dibalas serdadu penjajah dengan melakukan tembakan balasan ke wilayah Lebanon bagian selatan, demikian lansir oleh Al Jazeera, Ahad, (8/10/2023).
Sementara itu, media lokal Mesir juga menyebutkan hari ini bahwa ada dua turis dari wilayah pendudukan ‘‘Israel’’ di Alexandria yang tewas ditembak oleh seorang aparat keamanan Mansyiyah, wilayah Kairo, demikian dilansir Al Ahram Online.
Hingga saat ini, kelompok pejuang Palestina masih terus melakukan perlawanannya, sementara ‘‘Israel’’ terus melalkukan bombardir gedung-gedung perkantoran, rumah sakit dan pemukiman warga.
Mengutip laporan akun media X @gazaalannet hari Ahad, (8/10/2023), beberapa saat lalu, ‘‘Israel’’ melansir foto para perwira dan serdadu mereka yang tewas dalam Operasi Taufan Al-Aqsha yang digelas hari Sabtu, (7/10/2023).
PM Zionis Benyamin Netanyahu mengatakan hanya ada 100 warga yang ditawan, namun pihak pejuang Palestina mengatakan jumlahnya jauh lebih banyak dari yang disebutkan.
Sebelum ini, lembaga keilmuan Islam ternama di dunia, Al-Azhar Syarif, mengaku bangga dan memuji upaya perlawanan para pejuang dan rakyat Palestina. Menurut institusi keagamaan berusia lebih dari 1000 tahun ini, perlawanan para pejuang dan rakyat Palestina ikut memulihkan rasa percaya diri umat Islam.
“Al-Azhar menyampaikan dukungannya kepada hati dan tangan orang-orang Palestina yang membanggakan, yang telah menanamkan dalam diri kita (Islam, red) semangat dan kepercayaan diri serta memulihkan kehidupan kita setelah kita berpikir bahwa hal itu tidak akan pernah kembali lagi, “ demikian tulisnya dalam sebuah pernyataan di situs resminya, www.azhar.eg, hari Sabtu, (7/10/2023).*