Hidayatullah.com– Aksi bersih-bersih di pantai-pantai Denmark dimulai setelah isi beberapa peti kemas yang diangkut kapal Maersk jatuh ke dan terapung di Laut Utara akibat dihantam badai.
Sebuah kapal angkut Maersk kehilangan puluhan peti kemas saat terjadi badai Pia menjelang Natal.
Maesrk mengkonfirmasi insiden itu terjadi pada 22 Desember dan masih melakukan penyelidikan atas apa yang terjadi, lansir Euronews (28/12/2023).
Pohak berwenang mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal perihal peti-peti kemas beserta isinya yang terapung di kawasan Laut Utara.
Polisi memperingatkan agar masyarakat tidak mengambil barang yang tersapu ke pantai.
Kapal yang dioperasikan Maersk itu bertolak dari Bremerhaven, Jerman pada 21 Desember, dan di tengah perjalanan terjebak badai Pia.
Menurut laporan media setempat, sedikitnya empat petinkemas jatuh ke laut dan sudah terdampar di pantai. Kemungkinan 42 dan 46 petinkemas yang hilang masih terapung di Laut Utara (North Sea).
Gambar yang dipublikasikan media Denmark menunjukkan kulkas, sepatu, berbagai barang konsumsi dan medis termasuk jarum suntik terdampar di pantai. Barang-barang itu berserakan di pesisir sepanjang hampir 10 mil.
Maersk mengkonfirmasi sedikitnya 40 kontainer diyakini hilang di tengah laut.
Dibuat pada 2014, kapal berbendera Denmark sepanjang 399 meter itu merupakan salah satu kapal berkapasitas paling besar yang dimiliki Maersk.
Perusahaan pelayaran itu mengatakan kapal mencapai Gdansk, Polandia pada 24 Desember, di mana inspeksi menyeluruh dilakukan terhadap kapal tersebut.
Berbagai laporan yang belum terkonfirmasi menyebutkan adanya kerusakan pada peti-peti kemas yang dibawa kapal yang tidak terjatuh ke laut.
Maersk mengatakan kepada kanal televisi lokal dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sudah menyewa perusahaan lain untuk menemukan peti-peti kemas yang terjatuh ke laut.
Beruntung tidak ada kru kapal yang terluka saat peristiwa itu terjadi.*