Hidayatullah.com– Serangkaian aksi penembakan di kereta bawah tanah New York, Amerika Serikat, mendorong gubernur negara bagian itu Kathy Hochul untuk menyetujui pengerahan 750 personel National Guards untuk menjaga keamanan.
Hochul hari Rabu (6/3/2024) mengumumkan bahwa dia akan menugaskan 1.000 petugas di kereta bawah tanah New York, yang merupakan jaringan terowongan dan stasiun kereta bawah tanah terbesar di dunia. Sebanyak 750 merupakan anggota National Guards dan 250 personel dari kepolisian transit negara bagian dan Metropolitan Transportation Authority, lapor El Pais.
Para petugas itu akan melakukan pemeriksaan acak terhadap tas penumpang. Rencananya jumlah kamera pengawas juga akan ditambah.
Langkah pengetatan penjagaan keamanan ini diambil setelah terjadi beberapa aksi penembakan pada bulan Januari dan Februari di kereta bawah tanah New York yang dulu dikenal aman.
Pada Januari, seorang pria ditembak hingga tewas di kereta Brooklyn 3 setelah berusaha melerai pertikaian di antara penumpang disebabkan suara musik yang disetel dengan suara keras. Musik dimainkan dengan suara keras lewat perangkat stereo tanpa headphone di tempat umum sudah biasa di New York.
Pada 12 Februari seorang pria ditembak mati di kereta Bronx 4, ketika pertikaian antara dua kelompok remaja menjadi brutal. Pria itu adalah imigran asal Meksiko yang tidak pernah terbelit masalah hukum dan selalu bekerja untuk mengirimkan uang ke kampung halamannya.
Pada 23 Februari pagi hari, seorang pria tewas setelah terlibat pertengkaran dengan sesama penumpang kereta Bronx D.
Gubernur Hochul juga bermaksud mengubah undang-undang guna memungkinkan pengadilan mengeluarkan larangan bagi terpidana atau bekas terpidana kejahatan brutal untuk menggunakan transportasi umum.
Anggaran $20 juta akan dialokasikan untuk meningkatkan kesehatan mental para pekerja kereta bawah tanah. Mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental akan disuruh berhenti bekerja dan dikirim ke pusat perawatan kejiwaan, meskipun dengan cara paksa.*