Hidayatullah.com– Australia hari Senin (5/8/2024) menaikkan tingkat ancaman terorisme dari “possible” menjadi “probable”. Pejabat tinggi intelijen negara tersebut beralasan adanya peningkatan “ideologi ekstrem” di dalam negeri.
Kepala intelijen Australia Mike Burgess mengaku tidak ada indikasi “serangan segera”, tetapi ada indikasi kenaikan ancaman kekerasan kurun 12 bulan ke depan.
“Lingkungan keamanan Australia sedang menurun, lebih tidak stabil dan tidak dapat diprediksi,” kata Burgess kepada awak media seperti dilansir AFP.
“Anda sudah mendengar saya berulang kali mengatakan bahwa spionase dan interferensi asing merupakan masalah keamanan utama bagi kami … (tetapi) intelijen menunjukkan bahwa itu tidak lagi akurat,” kata Burgess.
“Kekerasan bermotif politik, seperti halnya dengan spionase dan interferensi asing, sekarang juga merupakan masalah keamanan utama kami.”
Burgess, kepala Australian Security Intelligence Organization (ASIO), mengatakan “semakin banyak orang Australia yang teradikaliksasi dan negara sedang menghadapi meningkatnya polarisasi politik.*