Hidayatullah.com—Belfast telah menyaksikan peningkatan serangan bermotif rasial terhadap komunitas Muslim selama beberapa hari terakhir, lapor Anadolu Agency.
Belfast telah menyaksikan peningkatan serangan bermotif rasial terhadap komunitas Muslim selama beberapa hari terakhir, lapor Anadolu Agency.
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran mendesak di kalangan warga dan pemerintah setempat, meningkatkan seruan untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan dan solidaritas masyarakat.
Serangkaian serangan dimulai pekan lalu ketika pengunjuk rasa sayap kanan mulai menyerang toko-toko milik Muslim di pusat kota Belfast.
Pada hari Sabtu, sekelompok pengunjuk rasa sayap kanan menuju ke Islamic Center di selatan kota. Namun karena kehadiran polisi, kelompok tersebut memutuskan untuk tidak menargetkan Islamic Center melainkan menuju ke Botanic Avenue, yang dikenal sebagai jalan multikultural di Belfast.
Serangan berlanjut ketika kelompok tersebut berpindah ke Jalan Donegall, di mana mereka menghancurkan beberapa tempat usaha dan membakar supermarket milik seorang Muslim.
Dinas Kepolisian Irlandia Utara (PSNI) mengatakan mereka menerima 13 laporan kerusakan akibat tindak pidana dan lima laporan kebakaran.
“Kekacauan, kekerasan dan kehancuran tidak mempunyai tempat di Belfast atau di jalan mana pun di Irlandia Utara,” Pj Penasihat Kapolri, Melanie Jones.
“Kami telah melakukan kontak dengan kelompok yang terkena dampak kekacauan ini dan kami sedang mengumpulkan bukti-bukti, rekaman CCTV, dan rekaman lainnya agar dapat dilakukan penyelidikan kriminal,” katanya.
Dalam pertemuan khusus Dewan Kota Belfast pada Senin malam, seorang karyawan di supermarket mengatakan kepada pihak berwenang bahwa jumlah kerugian dan kerusakan mencapai £250,000 ($318,000).
Para pemimpin lokal dan organisasi masyarakat lokal mengutuk serangan tersebut.*