Hidayatullah.com—Film dokumenter No Other Land yang mengulas masalah pembersihan etnis Palestina, sukses meraih Oscar 2025 meski dilarang tayang di Amerika. Film ‘mahal’ ini berani mengungkap kekerasan pemukim ilegal dan penghancuran rumah-rumah Palestina di Tepi Barat oleh militer penjajah ‘Israel’.
Film ini telah memenangkan puluhan penghargaan sejak dirilis tahun lalu, termasuk di Festival Film Berlin dan Penghargaan Lingkaran Kritikus Film New York.
Film ini diproduksi dari tahun 2019 hingga 2023 dan sebagian besar berisi rekaman kamera pribadi yang difilmkan oleh aktivis Palestina Basel Adra, 28 tahun, yang mendokumentasikan penghancuran kampung halamannya, Masafer Yatta, oleh militer penjajah ‘Israel’ di wilayah kecil dan terjal di wilayah selatan Tepi Barat yang terjajah.
Film ini menyoroti pembongkaran rumah-rumah oleh penjajah ‘Israel’ di desa tersebut, yang ingin diubah oleh militer ‘Israel’ menjadi zona pelatihan militer. Rekamannya menunjukkan militer penjajah menghancurkan sebuah sekolah dan mengisi sumur air dengan semen, sehingga penduduk tidak dapat membangun kembali.
Adra membuat film tersebut bersama jurnalis ‘Israel’ Yuval Abraham, yang menyutradarainya bersama dengan pembuat film Palestina Hamdan Ballal dan pembuat film ‘Israel’ Rachel Szor.
Dalam pidato penerimaan Oscar-nya pada Ahad malam di Los Angeles, Adra mengatakan filmnya “mencerminkan kenyataan pahit yang telah kita alami selama puluhan tahun dan masih terus kita lawan saat kita menyerukan kepada dunia untuk mengambil tindakan serius guna menghentikan ketidakadilan dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina”.
“Sekitar dua bulan yang lalu, saya menjadi seorang ayah, dan harapan saya kepada putri saya adalah bahwa dia tidak harus menjalani kehidupan yang sama seperti yang saya jalani sekarang,” katanya.
“Ketika saya melihat Basel, saya melihat saudara saya. Namun, kita tidak setara. Kita hidup dalam rezim di mana saya bebas berdasarkan hukum sipil dan Basel berada di bawah hukum militer yang menghancurkan kehidupan, yang tidak dapat ia kendalikan,” kata Abraham dalam pidatonya.
Bagaimana menontonnya?
Saat ini, “No Other Land” menjadi dilm yang banyak dicari mengingat, film dokumenter ini mendapatkan perhatian luas setelah meraih Oscar.
Film ini belum tersedia untuk ditayangkan di Indonesia, baik di bioskop maupun platform streaming.
Saat ini, hanya platform Prime Video dan Apple TV+ yang menyediakan “No Other Land” dan dapat ditonton secara online tetapi hingga kini, film ini belum masuk ke Indonesia di kedua layanan itu.
Bagi yang ingin menontonnya mungkin harus menunggu rilis resminya terlebih dahulu. Jika sudah tersedia di Apple TV+, maka dapat menontonnya dengan membuka aplikasi Apple TV+ di perangkat Apple.
Perlu diperhatikan bahwa kedua platform ini adalah layanan berbayar sehingga pelanggan harus memiliki akun dan berlangganan untuk menonton.
Untuk wilayah Indonesia, opsi paling baik adalah menunggu rilis resminya atau mencari platform lain yang mungkin akan menayangkannya di masa mendatang.
Film ini dirilis beberapa bulan setelah serangan genosida ‘Israel’ terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 48.000 warga Palestina syahid dalam perang tersebut. Diperkirakan 13.000 orang lainnya terkubur di bawah reruntuhan dan diduga tewas.*