Hidayatullah.com – Hamas dan aliansi kelompok perlawanan Palestina mengecam Mahmoud Abbas karena menggunakan kata-kata yang menghina dan merendahkan.
“Dalam sebuah pertemuan yang merampas legitimasi kepemimpinan rakyat Palestina, Abbas menggambarkan bagian penting dan integral dari rakyatnya sendiri dengan menggunakan bahasa yang merendahkan,” kata pejabat senior Hamas Bassem Naim, mengutip MEE pada Kamis (24/04/2025).
Abbas, lanjut Bassem, berulangkali dan dengan curiga menyalahkan rakyat Palestina atas kejahatan pendudukan dan agresi yang dilakukan ‘Israel’.
Pernyataan Abbas itu ditujukan kepada Hamas dalam sesi ke-32 Dewan Pusat Palestina: “Prioritas pertama adalah menghentikan perang pemusnahan di Gaza. Itu harus dihentikan – ratusan orang terbunuh setiap hari. Mengapa Anda tidak menyerahkan sandera Amerika? Anak-anak anjing, bebaskan saja siapa pun yang Anda tahan dan selesaikan ini. Hentikan alasan mereka dan selamatkan kami,” kata Abbas di depan pejabat Palestina. Dia juga meminta Hamas untuk meletakkan senjatanya
Aliansi Perlawanan Palestina mengecam pernyataan Abbas, dengan mengatakan bahwa pernyataan itu adalah “penghinaan yang jelas dan berbahaya terhadap pasukan perlawanan Palestina dan mendorong retorika yang memperdalam perpecahan dan memicu kebencian di antara rakyat.”
Aliansi menekankan bahwa dalam bentuknya saat ini, Dewan Pusat tidak mewakili keinginan sejati rakyat Palestina, juga tidak mengungkapkan aspirasi mereka.
“Sebaliknya, Dewan Pusat dibentuk untuk membangun warisan politik dan mereproduksi kepemimpinan yang telah kehilangan legitimasinya karena kebijakan-kebijakannya yang gagal dan mendorong perjuangan Palestina ke ambang kehancuran,” lanjut Aliansi.
Selain itu, kata aliansi, pidato Abbas tidak mencerminkan penderitaan rakyat Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan kamp-kamp. “Juga tidak melayani kepentingan bangsa dan perjuangannya. Sebaliknya, pidato itu mengungkapkan pemutusan hubungan total antara kepemimpinan tanpa legitimasi dan realitas perjuangan sehari-hari yang dialami oleh rakyat Palestina.” Berbicara langsung kepada Abbas, pernyataan itu mengatakan, “Jika Anda benar-benar peduli dengan masa depan bangsa ini, biarkan sikap akhir Anda menjadi sikap patriotik yang memulihkan rasa hormat terhadap persatuan dan lembaga-lembaga nasional, setelah Anda menjadi mitra dalam memperdalam perpecahan.”
Menurut aliansi, pidato Abbas tidak mewakili kepentingan rakyat Palestina di Gaza, Tepi Barat dan tempat lain yang tertindas oleh zionis.
Aliansi menyebut pidato itu mengungkapkan terputusnya hubungan antara kepemimpinan tanpa legitimasi dan realitas perjuangan yang sehari-hari dialami oleh rakyat Palestina.
“Jika anda benar-benar peduli dengan masa depan bangsa ini, biarlah sikap terakhir Anda adalah sikap patriotik yang mengembalikan rasa hormat terhadap persatuan dan kelompok-kelompok nasional, setelah Anda menjadi mitra (Israel) dalam memperdalam perpecahan,” imbuh aliansi.*