Hidayatullah.com– Pihak berwenang di Myanmar menangkap seorang astrologer TikTok karena menyebarkan kepanikan masyarakat dengan meramalkan akan terjadi gempa besar menyusul gempa bulan lalu.
John Moe The, tukang ramal perbintangan yang memiliki lebih dari 300.000 pengikut di TikTok, pada 9 April meramalkan bahwa akan terjadi gempa “sangat kuat” di setiap kota di Myanmar dalam 12 hari ke depan.
“Orang-orang jangan berada di bangunan-bangunan tinggi pada hari itu,” bunyi tulisan pada videonya yang sudah dilihat 3,3 juta kali.
“Bawa barang-barang penting dan keluar dari gedung-gedung ketika terjadi guncangan,” imbuhnya.
Penduduk Yangon bernama Nan Nan mengatakan bahwa AFP bahwa dirinya tidak mempercayai ramalan itu, tetapi banyak tetangganya yang percaya ramalan itu.
“Banyak tetangga yang tidak mau tinggal di dalam apartemen dan bertahan di luar di jalan pada hari itu,” kata wanita berusia 35 tahun itu. “Seorang teman saya bahka menyewa sebuah rumah kecil di luar Yangon sebagai persiapan.”
Gempa bumi bulan lalu di bagian tengah Myanmar menewaskan lebih dari 3.700 orang dan menyebabkan 60.000 orang tinggal di tenda-tenda pengungsian, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, banyak di antara mereka yang terlalu takut untuk kembali ke rumah karena gempa susulan masih terus terjadi.
John Moe The, 21, ditangkap di rumahnya di pusat kota Monywa pada Selasa pagi (22/4/2025), menurut pernyataan pemerintahan militer Myanmar.
“Tindakan akan diambil secara efektif terhadap pria itu sesuai hukum. Begitu pula, kami akan mengambil tindakan secara efektif terhadap mereka yang menulis atau menyebarkan atau membagikan berita palsu,” kata pernyataan itu yang dipublikasikan media pemerintah hari Kamis (24/4/2025).
Akun TikTok John Moe The yang diberi nama John (Palmistry) secara rutin mengeluarkan teks-teks ramalan berdasarkan perbintangan.Dia meramal berbagai macam, mulai bencana alam sampai pembebasan Aung San Suu Kyi dan serangan udara Amerika Serikat atas Myanmar.
Sistem peringatan dini gempa memng ada, hasil dari pemantauan getaran-getaran di kerak bumi yang tertangkap sensor.
Namun United States Geological Survey (USGS) mengatakan meramalkan gempa sebelum guncangan terjadi secara ilmiah tidak mungkin.
“Baik USGS maupun ilmuwan lain tidak pernah meramalkan akan terjadinya gempa besar,” bunyi pernyataan yang tercantum di situs web mereka.
“Kami tidak tahu, dan kami tidak akan tahu kapan gempa akan terjadi di masa depan,” kata lembaga survei geologi Amerika Serikat itu.*