Hidayatullah.com– Meskipun pemerintah Korea Selatan sudah memutuskan untuk memulihkan kembali jumlah kuota pendaftaran sekolah kedokteran ke angka semula sebelum adanya kebijakan penambahan – yang memicu aksi mogok massal para mahasiswa, dokter umum dan spesialis hingga profesor – sebanyak 65 persen mahasiswa kedokteran belum kembali ke kampus untuk meneruskan belajarnya.
Akibat tindakannya tersebut, sekarang mereka harus menanggung sanksi akademik, seperti dikeluarkan dari sekolah, ditangguhkan perkuliahannya atau mendapatkan masa percobaan akademik.
Per hari Rabu (7/5/2025), sebanyak 12.767 dari 19.457 atau 65% mahasiswa dari 40 sekolah kedokteran belum kembali ke bangku kuliah, menurut data Kementerian Pendidikan yang dirilis hari Jumat seperti dilansir Korea JoongAng Daily.
Mereka terdiri dari semua tujuh tingkatan tahun pendidikan, dari tahun pertama pramedis hingga tahun keempat mahasiswa klinik.
Dari mereka yang masih absen, 46 orang anak dikeluarkan, 8.305 kemungkinan akan ditangguhkan dan 3.027 diperkirakan akan menerima peringatan akademis.
Sebanyak 1.389 mahasiswa yang mendaftar untuk satu mata kuliah saja supaya tidak terhindar dari sanksi, tetap tidak kunjung datang ke kelas.
Pemberhentian akan menghapus nama siswa dari daftar akademik sekolah dan secara umum menghalangi pendaftaran ulang, kecuali universitas membuat pengecualian. Mengulang satu tahun berarti menunda kemajuan akademik dengan tidak mengizinkan mahasiswa maju ke tingkat berikutnya. Peringatan akademik, yang umumnya diberikan kepada mahasiswa prakedokteran, adalah pemberitahuan formal tentang buruknya prestasi akademis mereka.
Sebanyak 6.708 mahasiswa yang tersisa berhak menyelesaikan semester musim semi. Seorang pejabat kementerian mencatat bahwa di antara mereka yang berada dalam masa percobaan akademik atau terdaftar hanya untuk satu kredit, sebanyak 3.650 mahasiswa pramedis masih dapat melanjutkan studi secara normal jika mereka mendapatkan kembali kredit yang hilang selama perkuliahan musim.
Dengan ditetapkannya hukuman tersebut, Kementerian Pendidikan mengatakan akan bekerja sama dengan pihak universitas untuk memastikan bahwa mahasiswa yang kembali ke kampus menerima pengajaran dan perlindungan yang layak.
Kementerian juga mengatakan akan membentuk “Komite Pendidikan Kedokteran” guna mengumpulkan masukan dari para mahasiswa dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan pendidikan kedokteran di Korea Selatan.*