Hidayatullah.com–Bencana banjir bandang Sembalun dan Sambalie berangsung-angsur surut, menyisakan bangunan yang porak-porakda.
Posko Banjir Bandang Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan Hidayatullah Lombok Timur menjadi saksi bagaimana ummat Islam bersatu membantu saudaranya yang tertimpa bencana.
Sejak Posko didirikan, bantuan mengalir dari ummat Islam, baik secara pribadi maupun kelembagaan.
Walaupun jumlah bantuannya masih belum mencukupi dari kebutuhan korban banjir, tentu seharusnya pemerintah yang lebih bertanggung jawab untuk memulihkan kondisi 2 (dua) kecamatan ini, tetapi sebagai ummat Islam tentu merupakan sebuah kewajiban untuk membantu sesamanya.
Demikian penjelasan dari Zulkipli,SE,MM, Kepala Cabang Laznas BMH Mataram terkait bantuan yang diterima dan disalurkan ke korban banjir melalui posko banjir bandang di lokasi bencana.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas perhatian yang luar biasa dari ummat Islam. saya sebagai kepala Posko terharu karena banyaknya yang peduli.
Selain itu yang tak kalah penting adalah bantuan penguatan ruhiyah berupa nilai-nilai spiritual di tengah derita dan kesedihan ini.
“Tetapi yang lebih harus diperhatikan selain keperluan makannya adalah keperluan rohaninya, kami sudah mengumpulkan mereka di posko untuk memberikan sedikit spritit dan tausiyah,” ujar Ustadz Suhardi, relawan BMH Mataram menjelaskan.
Dengan hadirnya Posko Banjir Bandang BMH ini, bantuan yang diterima posko berupa beras, pakaian laik pakai, mie instan, biskuit, dan ada juga yang membantu dalam bentuk uang yang dipegunakan untuk membeli nasi bungkus dan keperluan lainnya termasuk obat-obatan.
Program lanjutan dari Posko Banjir Bandang ini adalah akan melakukan rehabilitasi spiritual bagi semua korban bencana.
Menurut Zulkipli, bila pemerintah lebih konsentrasi untuk perbaikan infrastruktur, maka Hidayatullah dan BMH akan lebih pada rehabilitasi spiritual dan mental dari korban banjir dengan membantuk halaqah taklim di wilayah tersebut.*/Zul Sasaki