Hidayatullah.com—Tepat di kota Tarim-Yaman, Persatuan Pelajar Indonesia di Yaman (PPI Yaman) menggelar tahlil bersama memperingati “Hari Pahlawan Nasional” di kantor DPW Hadhramaut PPI Yaman Kamis (15/10/2012).
Selain memperingati hari pahlawan, juga memperingati tahun baru Hijriyah. Mengenang peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam dari Makkah ke Madinah.
Acara historis ini sangat meriah. Pasalnya, tidak hanya pengurus PPI Yaman saja yang berpartisipasi. Agar terlihat begitu istimewa, acara ini sengaja menghadirkan para pengurus mayoritas organisasi pelajar Indonesia di Hadhramaut, baik yang bersifat kepelajaran, sosial-keagamaan, maupuan organisasi kekeluargaan. Dan begitu meriah karena setiap perwakilan organisasi ini diharap ikut tampil sharing dan memberi kesan-pesan.
Dimulai dengan pembukaan kemudian tahlil yang dipimpin oleh Ketua Umum PCI NU Yaman, Hamzah Ikil. Kemudian sambutan dari Ketua Umum DPW Hadhramaut, PPI Yaman.
Dalam sambutannnya, Pandi Yusron mengatakan bahwa peringatan Hari Pahlawan dan Tahun Baru Hijriah perlu dihelat untuk mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh Nabi Muhammad bagi umat Islam dan oleh pahlawan bangsa bagi warga Indonesia. Selain itu, menurut Pandi, acara peringatan ini merupakan media yang paling efektif untuk belajar dari sejarah besar Islam dan Indonesia.
“Dan ketika kita menyebut-nyebut pahlawan Salafus Solihin dan mendengung-dengungkan namanya, maka Allah akan mengucurkan rahmat,” ujar Fasihin Mu’min, Ketua AMI (Asosiasi Mahasiswa Indonesia) Universitas Al-Ahgaff,
Malam tersebut hadir juga perwakilan perhimpunan pelajar dari masing masing daerah, Fosmaya Madura, OPISI Sumatra, Kopaja Jakarta, Pajajaran Jabar, PPJJ Jateng, Gama Jatim dan lain-lain. Tampil mewakili Fosmaya, organisasi pelajar Madura, Mahrus Ali selaku Ketua Umum.
Dalam memperingati dua hari besar ini, kita harus banyak belajar dari sejarah. Mempelajari sejarah, menurut Mahrus, bukan untuk sejarah itu sendiri, melainkan akan berpengaruh besar pada sang pelajar. Dengan mengutip banyak sekali wisdom dan nasihat para Ulama, Mahrus berhasil mencerahkan para audiens.
Memberi wajah baru dan motivasi pogresif dari kisah teladan KH. Abas Djamil, tampil M. Roby Uzt mewakili Pajajaran, organisasi pelajar Jawa Barat-Banten. Menurutnya, sejarah Hari Pahlawan 10 November tidak lepas dari sepak terjang Kiai asal Buntet-Ceribon ini. Beliaulah yang memimpin laskar jihad yang berhasil menggetarkan tentara satuan Inggris-Belanda di Surabaya itu.
Hadir pula perwakilan dari Gama Jatim, organisasi pelajar Jawa Timur, A. Muhammad Sahal. Sahal memaparkan bahwa peluang menjadi pahlwan itu sangat besar dan tidak terbatas. Dengan meneladani perjuangan Nabi Muhammad dan tokoh-tokoh besar lainnya, kita pun sangat bisa menjadi pahwalan masa depan!
Acara semakin menarik karena tidak hanya berputar pada kata sharing antar daerah, namun juga dihiasi pembacaan puisi. Puisi pertama betemakan “Pahlawan”, yang sangat menjiwai, dibawakan oleh Iskandar, mahasiswa Al-Ahgaff. Menggelitik lewat syair puisi pesan agama, berjudul “Tahun Baru Hijriyah” dilantunkan oleh M. Shahid, mahasiswa asal Madura. Sebuah intropeksi lewat sastra yang sangat mendalam.
Dan terakhir, Micdarul Chair, Ketua FLP Hadhrmaut memberi sambutan yang sangat apresiatif. “Mereka menanan buat kita, kita menanam buat anak cucu kita. Mereka tidak butuh gelar, penghargaan, tapi mereka butuh orang yang melanjutkan tongkat estafet perjuangan bangsa,” ujarnya.
Itulah sebuah testimoni yang dipaparkan, sangat menggugah semangat militansi dan nasionalisme.
Walaupun acara terlihat sederhana, namun kita bisa merasakan buah manis yang bisa dipetik dari beberapa paparan dan kata sambutan. Acara yang dibawai oleh Departemen Seni dan Budaya PPI Yaman ini, berakhir pada jam 23.00 KSA dengan jamuan ramah tamah dan bincang bincang santai antar pelajar.*/kiriman M. Abdul Muhith, Anggota Depteman Infokom PPI Yaman