Hidayatullah.com–Direktur The Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Universitas Gajah Mada, Zainal Abidin Bagir, Ph.D., mengakui bahwa kajian ISLAMIA yang ditulia para penulis Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) menjadi rujukan mahasiswa UIN.
Pengakuan ini ia ungkapkan saat menjadi Penanggap di acara launching buku Contemporary Developments in Islam: Explaining Conservative Turn, yang ditulis oleh Martin van Bruinessen dan empat peneliti lainnya, Convention Hall, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (25/04/2013).
“Baru-baru ini mereka (mahasiswa UIN, red) banyak mengambil rujukan dari Jurnal INSISTS-nya Adian Husaini dan Adnin Armas yang meneliti tentang Islamisasi Sains,” aku lulusan Master Filsafat Islam dan Sains, International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) Malaysia ini pada peserta yang hadir. Namun Bagir tidak menyebutkan secara spesifik UIN mana saja yang ia maksud.
Di sisi lain ia juga mengungkapkan, karya Cak Nur (Nurcholish Majid) dan Fazlur Rahman juga dinilai masih kuat untuk dijadikan sebagai referensi mahasiswa UIN.
“Referensi yang dipakai oleh mereka saat penelitian atau skripsi adalah Cak Nur dan Fazlur Rahman. Jadi Cak Nur dan Fazlur Rahman masih kuat,” ungkapnya.
Menurutnya saat ini ada kekosongan wacana yang tidak disentuh oleh orang-orang liberal namun disentuh oleh INSISTS, yaitu sains.
“Orang liberal sampai saat ini ada kekosongan akan sains,” akunya lagi.
Adik kandung Haidar Bagir ini mengaku, dirinya sedikit banyak mengetahui bagaimana pola pikir mahasiswa UIN karena mengajar beberapa kelas dan beberapa kali menjadi dosen penguji. Oleh karenanya tidak heran jika ia mengetahui referensi yang dipakai oleh mahasiswa yang diajarnya.*/Kiriman Sarah Mantovani