Hidayatullah.com–Indonesian Networking Development United Kingdom (INDUK) sebuah perkumpulan pekerja Indonesia di UK menggelar kajian investasi syariah bertempat di KBRI di London hari Ahad 17 Januari 2016.
Acara terlebih dahulu dibuka oleh Muhammad Ilham Effendi, pejabat Kekonsuleran, KBRI London.
Ilham juga mempimpin doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia yang baru-baru ini mendapat teror di Jakarta.
Sejak dua tahun ini, KBRI telah mempercayakan Murniati Mukhlisin dan Luqyan Tamanni, Tim Sakinah Finance untuk memberikan kajian kepada anggota INDUK.
Mulai dari pengarahan membuat perencanaan keuangan keluarga baik teori maupun praktik, disiplin pencatatan, mengatur keadaan saat defisit, dan kali ini mengatasi keuangan saat surplus.
Tuti Musbeth, Ketua INDUK mengatakan bahwa seorang pekerja yang bisa berhemat setiap bulan bisa menyisihkan 500 poundsterling setiap bulannya (sekitar Rp. 10 juta).
“Ini bisa menjadi tabungan untuk masa depan maka dari itu diperlukan pengarahan bagaimana berinvestasi sesuai syariah,” ujar Tuti.
Bukan hanya berbagai jenis investasi syariah yang dikenalkan tapi juga niat, tujuan, pemahaman syariah dan tipe kecenderungan resiko seseorang.
Murniati memaparkan bahwa jenis investasi jangka pendek di UK bagi risk averse bisa berupa deposito syariah berjangka 12 hingga 36 bulan, Individual Saving Account yang bagi hasilnya tidak terkena pajak termasuk Young Person Notice Account untuk anak yang dananya bisa dicairkan ketika sang anak berusia 14 tahun.
“Sedangkan bagi risk taker bisa memilih Islamic unit trust, saham syariah atau menjalankan peluang bisnis,” ujar Murni.
Murni juga mengatakan, jika ingin berinvestasi di Indonesia, terdapat lebih banyak lembaga keuangan syariah termasuk asuransi syariah yang makin menawarkan produk dan jasa yang beragam. Namun syaratnya harus pulang ke Indonesia jika ingin menjadi nasabah atau peserta.
Di bagian kedua para peserta dikenalkan bagaimana berdoa dengan menggunakan Asmaaul Husna. Allah menegaskan dalam QS Al A’raf (7): 180 bahwa hanya Allah memiliki nama – nama baik maka dari itu bermohonlah kepadaNya dengan menyebutnya dalam berdoa.
“Semoga bekal kepahaman dan hafalan Asmaaul Husna dapat menjadi media berdoa sehingga akan mengawal kehidupan kami di London ini dengan lebih baik lagi, “ tutup Siti Wahadi, Pembina INDUK.*/Kiriman Murniati Mukhlisin, London