Hidayatullah.com–Dalam sebuah acara temu bisnis (2-8-2016) antara Dubes RI Islamabad, Iwan Suyudhie Amri dengan para pengusaha yang tergabung dalam Faisalabad Chambers of Commerce and Industry (FCCI), Dubes menyampaikan harapan akan pentingnya menciptakan kerjasama perdagangan dua arah yang berkelanjutan (sustainable). “Dengan terus mengupayakan peningkatan pemahaman yang lebih baik mengenai potensi ekspor kedua negara akan menciptakan keseimbangan perdagangan bilateral yang saat ini masih secara signifikan didominasi oleh ekspor Indonesia ke Pakistan,” tutur Dubes Iwan.
“Masih terdapat peluang yang luas bagi kedua negara untuk meningkatkan dan bahkan menyeimbangkan perdagangan kedua negara,” lanjut Dubes. Namun demikian hubungan Indonesia dan Pakistan di segala bidang semakin membaik dan menunjukkan tren positif. Total nilai perdagangan bilateral tahun 2015 menyentuh angka US$. 2,1 miliar dan merupakan yang tertinggi di antara nilai perdagangan negara-negara anggota ASEAN dengan Pakistan. “Hubungan perdagangan tidak dilihat dari besarnya ketidakseimbangan neraca perdagangan yang dialami oleh suatu negara, sebab selama kerjasama tersebut mampu membangkitkan aktifitas ekonomi serta industri domestik masing-masing, maka hal tersebut tidak menjadi masalah,” sambung Dubes.
Dubes mengaku kagum dengan kemajuan dan geliat metropolis kota Faisalabad sebagai zona industri dan pertanian sekaligus kota terbesar ke-3 di Pakistan setelah Karachi dan Lahore. Faisalabad juga dikenal memiliki basis industri yang kuat termasuk tekstil, perhiasan, furnitur, obat-obatan, peralatan medis dan hasil pertanian selain juga banyak bermunculannya kelas menegah di kota ini.
Dalam pertemuan tersebut baik Dubes RI maupun KADIN Faisalabad mencatat beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian bersama terkait upaya menciptakan keberlangsungan perdagangan bilateral. Kerjasama peningkatan saling kunjung antardelegasi bisnis kedua negara, kunjungan wisatawan, penurunan tarif bagi ekspor kelapa sawit ke Pakistan, fasilitasi ekspor jeruk Kinnow ke Indonesia, impor daging halal dari Pakistan, adalah beberapa faktor yang memerlukan perhatian bersama.
Terkait dengan hal tersebut, KBRI Islamabad terus aktif mendorong para pengusaha kedua negara untuk mencari dan memanfaatkan peluang. “Ajang Trade Expo Indonesia (TEI) pada bulan Oktober 2016 mendatang kiranya dapat dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman mengenai kapasitas ekonomi Indonesia sekaligus memperoleh peluang ekonomi yang ada”, tutur Dubes.
Terkait dengan daging halal, “Pakistan berpotensi menjadi eksportir daging halal ke Indonesia,” lanjut Dubes. Bertepatan dengan momentum TEI 2016 juga Dubes berkeinginan untuk mempertemukan lembaga otoritasi halal Pakistan dengan badan otorisasi halal (LPPOM MUI), Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan lembaga terkait di Indonesia.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain itu, Dubes RI juga menyampaikan komitmen KBRI Islamabad untuk berupaya menghilangkan berbagai hambatan terhadap keberlangsungan impor minyak kelapa sawit Indonesia dan ekspor jeruk Kinnow Pakistan dengan cara berkoordinasi secara aktif dengan otoritas terkait di tanah air.
Kunjungan KBRI ke FCCI adalah dalam rangka promosi trade, tourism and Investment Indonesia melalui jejaring atau pemberdayaan pengusaha Pakistan. Acara berlangsung lancar dan dihadiri oleh tim ekonomi KBRI Islamabad, Presiden beserta pengurus eksekutif FCCI serta sekitar 60-an anggota FCCI.*/Muladi (Pakistan)