Hidayatullah.com– Dua mahasiswa Indonesia kembali mengharumkan nama Indonesia di Universitas Islam Madinah (UIM), Arab Saudi. Afit Iqwanudin dan Jundullah Masyhud, dua mahasiswa Fakultas Al-Qur’an dan Pendidikan Islam UIM asal Indonesia berhasil mendapatkan penghargaan IP terbaik (takrim ath thullam al mutafawaqin) dan penghargaan mahasiswa terajin (takrim ath thullab al muadhibin).
“Merupakan hal yang berat sebenarnya menerima penghargaan ini, sebab menjadi bagian dari Fakultas Al-Qur’an sendiri sudah merupakan hadiah terbesar bagi saya,” ungkap Afit saat diwawancara penulis di Madinah, Rabu (07/02/2018) pukul 00.13 waktu KSA.
Acara yang berlangsung di Auditorium Fakultas Al-Qur’an pada hari Rabu (31 /01/2018) ini turut dihadiri oleh para petinggi Fakultas Al-Qur’an dan pendidikan Islam, di antaranya Wakil Dekan, Syeikh Ahmad Asyinqthy.
Baca: Mahasiswa Indonesia Juara 1 Musabaqah Hifdzul Qur’an se-Universitas Islam Madinah
Afit Iqwanudin adalah mahasiswa asal Cilacap, Jawa Tengah. Alumni Pesantren Tahfidz Hamalatul Quran di Yogyakarta ini mendapat penghargaan karena memperoleh IP (indeks prestasi) 5.00 di UIM.
Usai lulus dari Madrasah Aliyah Hamalatul Quran pada tahun 2010, Afit mendapatkan beasiswa di Universitas Amikom, Yogyakarta. Setelah menyelesaikan studi di Universitas Amikom dengan memperoleh nilai cumlaude, Afit mendapat kabar gembira karena dia diterima di UIM. Saat ini Afit duduk di semester enam Fakultas Al-Qur’an dan Pendidikan Islam UIM.
Adapun Jundullah Masyhud merupakan mahasiswa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia alumni Pondok Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran. Jundullah mendapatkan penghargaan takrim ath thullab al muadhibin (terajin) karena dinilai selalu hadir dalam setiap pelajaran yang ia ikuti selama perkuliahan. Saat ini Jundullah berada di semester 6.
Baca: Mahasiswa Indonesia di Madinah Galang Dana untuk Suriah
Penghargaan diberikan langsung oleh Dekan Fakultas Al-Qur’an, Syeikh Ahmad As-Sudais.
“Penghargaan ini juga diberikan kepada empat belas mahasiswa dari negara lain, sebagai apresiasi kepada para mahasiswa yang bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di Fakultas Al-Qur’an dan Pendidikan Islam.
Ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kami kepada para mahasiswa yang bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,” ungkap Syeikh Ahmad As-Sudais mengutip akun resmi Instagram PPMI Madinah @ppmimadinah.
Selain mendapatkan penghargaan, mereka juga menerima hadiah berupa buku-buku penting seputar ilmu qiroat dan kartu mahasiswa berprestasi yang dinamakan Bithoqoh Al Awail.
Baca: 3 Mahasiswa Indonesia Masuk 10 Besar Lomba Tahfidz Quran di Universitas Madinah
Para pemegang Bithoqoh Al Awail memiliki keistimewaan tersendiri, di antaranya ialah, mendapatkan sertifikat penghargaan, namanya akan dicantumkan di lauhatus syarof, diikutsertakan dalam pelatihan khusus pengembangan potensi, diprioritaskan dalam setiap dauroh yang diadakan oleh Kuliah Qur’an, dan diprioritaskan dalam kegiatan darmawisata yang diadakan oleh Kuliah Qur’an.* Kiriman Muhammad Fadhlul Mujahid, pegiat komunitas menulis PENA di Madinah