Hidayatullah.com–Dewan Persahabatan Bangsa-Bangsa Internasional Sudan menyelenggarakan kegiatan Festival Persahabatan Bangsa-Bangsa ke-4 di Kota Khartoum, diikuti 86 negara ini dibuka secara langsung oleh Asisten Presiden Republik Sudan, H.E. Abdurrahman AlSadiq Al Mahdi pada Senin, 5 Februari 2018.
Pada tahun ini, KBRI Khartoum kembali turut serta memeriahkan Festival tersebut dengan menampilkan seni tari khas Indonesia yaitu tari Rentak Besapih yang dibawakan oleh para mahasiswa Indonesia di Sudan.
Tarian yang berasal dari Provinsi Jambi ini menggambarkan kerukunan dan persatuan masyarakat.
Tarian ini ditampilkan guna memberikan gambaran kepada masyarakat setempat terkait pentingnya kerukunan dan persatuan di tengah kemajemukan masyarkat. Kegiatan ini pun menjadi momen untuk memperkenalkan budaya dan bangsa Indonesia kepada masyarakat Sudan khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.
Selain penampilan seni tari khas Indonesia pada acara Festival tersebut, KBRI Khartoum pun turut ambil bagian pada pameran kebudayaan bangsa-bangsa. Berbagai kerajinan tangan asli Indonesia seperti tas, baju batik, dompet, gantungan kunci, tempat tisu serta pernak pernik lainnya turut dipamerkan secara terbuka kepada masyarakat Sudan yang berkunjung ke stand KBRI Khartoum. KBRI Khartoum pun menyediakan camilan khas Indonesia yang dapat dicicipi oleh para pengunjung secara cuma-cuma.
Tidak cukup sampai disitu, KBRI Khartoum pun menyediakan petugas khusus yang siap memberikan penjelasan kepada para pengunjung pameran yang tertarik untuk berwisata ataupun mecari peluang bisnis dan pendidikan ke Indonesia serta mengenalkan Indonesia lebih mendalam kepada para pengunjung.
“Indonesia adalah bangsa yang besar, dan tentunya Sudan serta Indonesia adalah 2 bangsa yang tidak bisa dipisahkan keeratan hubungannya. Keindahan alamnya luar biasa dan masyarakatnya sangat baik serta ramah,” ujar H.E. Abdurrahman Alsadiq Almah saat mampir ke stand KBRI Khartoum.
Salah satu pengunjung asal Bangladesh menyampaikan kebahagiaannya dapat mengetahui Indonesia dan sangat ingin berkunjung ke Indonesia.
“Saya sering membaca tentang Indonesia. Negara yang sangat indah dan kaya. Saya tidak percaya Indonesia memiliki pulau, suku dan bahasa sebanyak itu. Saya selalu ingin berkunjung ke Indonesia. Menikmati keindahan pantai di Bali dan tempat lainnya serta mencoba berbagai makanan seperti sate, bakso, rendang, dll. Suatu saat saya pasti akan mengunjungi Indonesia,” ujarnya.
Rencananya acara ini akan berlangsung selama sepekan dari tanggal 5-10 Februari 2018 dan sebagai puncak adalah kegiatan Karnaval Kebudayaan Bangsa-Bangsa serta Pentas Budaya Akbar pada tanggal 10 Februari 2018 di Gedung Persahabatan, Sudan.
Ikut ambil bagian di acara ini Negara China, Indonesia, Malaysia, Thailand, Afganistan, India, Jepang, Korea Selatan, dan Negara-negara Afrika, Asia- Osiana, Eropa dan Amerika.
Negara yang ikut acara ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2017 hanya ada 51 negara berpartisipasi dalam acara tahunan tersebut.*/Muhammad Ruhiyat Haririe, Imam Khairul Anas (Madinah)