Hidayatullah.com— Kegiatan Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT) yang digelar secara daring akhir Juli lalu menjadi penanda berakhirnya semester pertama kursus singkat Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung Angkatan ke-6. Berdasakan hasil keputusan yang diumumkan pada Sabtu (01/08/20), tercatat 51 peserta berhasil lulus dan dapat melanjutkan ke semester dua.
Egi Rahman selaku kepala SPI Bandung mengungkapkan bahwa peserta yang lulus adalah mereka yang sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. “Kriteria utama kelulusannya adalah keaktifan peserta mengikuti perkuliahan disetiap pekannya. Selain itu mereka juga turut serta dalam agenda-agenda wajib yang diselenggarakan SPI, dan tentunya konsisten dalam mengerjakan tugas”, terangnya.
Selain itu, pria yang juga alumnus SPI Bandung ini mengungkapkan bahwa di angkatan 6 ini memiliki tantangan tersendiri karena diselenggarakan di tengah pandemi covid-19. “Perkuliahan daring ini tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri baik bagi pengurus maupun peserta. Tantangan yang paling utama yaitu jaringan internet yang tidak stabil, jadinya proses belajar-mengajar kurang maksimal/ kurang ideal,” papar Egi.
Namun lebih lanjut Egi mengatakan bahwa pengurus SPI selalu mengupayakan pelayanan semaksimal mungkin dan meminimalisir kendala-kendala yang terjadi sehingga tidak terlalu berdampak signifikan. Hal yang cukup menggembirakan baginya yaitu presensi kehadiran peserta saat kelas selalu diatas 70 persen dari total peserta keseluruhan, walaupun kelas dilaksanakan secara daring.
Fikha Adelia, salah seorang peserta SPI yang dinyatakan lulus, turut memberikan komentarnya. “Koneksi internet memang jadi permasalahan utama perkuliahan daring. Kita juga tidak bisa berinteraksi langsung. Tapi kuliah daring membantu saya lebih fokus dalam mendengarkan pemateri sambil melihat PPT. Selain itu, kuliah daring juga lebih hemat biaya”, tuturnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Fikha juga mengungkapkan kesannya selama mengikuti perkuliahan SPI. Menurutnya, SPI sangat membantu menambah wawasan keislamannya, “Saya jadi tahu referensi-referensi media serta para ustadz yang tidak hanya baik dari segi pemahaman, tapi juga bagus dalam penyampaiannya”, pungkas Fikha.*/kiriman Diva Oktaviani