Hidayatullah.com– Indonesia Muslim Lifestyle Festival, pameran industri syariah dan halal yang dinilai terbesar dan komprehensif, digelar selama tiga hari mulai Jumat (30/08/2019) sampai Ahad (01/09/2019).
Indonesia Muslim Lifestyle Festival digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta. Pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 25 ribu, sudah bisa menikmati berbagai diskusi bisnis, kajian, dan mengikuti berbagai lomba.
Khusus hari Jumat, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Pameran berlangsung mulai pukul 09.00 sampai 21.00 WIB.
“Pameran ini merupakan salah satu bentuk kontribusi pengusaha Muslim terhadap Indonesia yang sedang mempersiapkan sebagai tuan rumah ekonomi dan keuangan syariah tahun 2024,” ujar Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rachmat Surtanas Marpaung, dalam siaran pers panitia kepada hidayatullah.com, Kamis (29/08/2019).
Baca: Gubernur Anies akan Buka Indonesia Muslim Lifestyle Festival
Berdasarkan agenda, acara pembukaan festival digelar pada Jumat ini mulai pukul 09.00 hingga 10.00 WIB di Ruang Cendrawasih 1, JCC. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membuka festival itu.
Rachmat mengatakan, KPMI berupaya merespons semua insiatif sekaligus mengkaji kasus-kasus muamalah kontemporer, seperti fintech syariah, propertI syariah, kebab syariah, dan koperasi syariah.
“Belum lagi soal produk keuangan kontemporer seperti Gopay, OVO, e-money bagaimana tinjauan syariahnya sehingga umat tidak bingung,” jelasnya.
Pameran ini akan menampilkan produk-produk halal dari 8 sektor yaitu sekolah berbasis Islam, modest fashion, halal food, halal travel, sharia property, halal cosmetic, halal media, dan startup berbasis syariah.
Acara ini sekaligus juga sebagai wahana edukasi dan sosialisasi umat Islam mengenali kembali esensi konsep halal yang sepenuhnya dapat diaplikasikan dalam segala sendi kehidupan. Karena faktanya ekonomi halal telah diakui dunia dapat menggerakan perekonomian secara signifikan.
Dalam pameran ini, disuguhkan juga serangkaian seminar dan workshop bisnis antara lain pelatihan ekspor, digital marketing, konseling bisnis tentang pengurusan legalitas usaha, sertifikat halal, HAKI, ISO, dan sebagainya.
Pameran ini pun diharapkan dapat memberikan peluang dan kesempatan yang luas bagi pengusaha yang ingin berkembang lewat forum bisnis, investor forum dan business matching dengan internasional buyers. Bagi para startup, dinilai bisa memanfaatkan kesempatan mengikuti ajang kompetisi social entrepreneurship.
Bagi kalangan Muslimah, bisa bergabung dalam kegiatan hijabbers gathering yang akan mengupas tuntas soal karya dan kreativitas Muslimah dalam menghidupkan gaya hidup halal. Mengingat bisnis busana Muslim memiliki prospek yang sangat cerah.
Sejumlah perusahaan Muslim juga membuka kesempatan “job fair” bagi pencari kerja yang ingin menimba karir. Sedangkan LPPOM MUI mengadakan Olimpiade Halal bertajuk “Produk Halal Pilihan Generasi Millenial” yang rencananya akan diikuti oleh 2.000 siswa SMA/sederajat se-Jakarta.
Bagi para orangtua yang ingin mengenal lebih dalam tentang pendidikan Islam yang berorientasi global, PULDAPIA menghadirkan Islamic Education Fair “PULDAPIA EXPO” yang menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam mulai dari tingkat SMP, SMA, boarding school, pondok pesantren, dan sekolah tahfiz. Yayasan Cahaya Papua yang berkonsentrasi pada pendidikan di Papua juga hadir.
Rachmat mengatakan, semangat entrepreneurship juga terus dibangun KPMI yang saat ini memiliki 4.200 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Visi utama kami adalah pada literasi dan edukasi khususnya pengusaha Muslim agar bisa bermuamalah sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam yang sahih,” jelasnya.
Untuk diketahui, Indonesia Muslim Lifestyle Festival diselenggarakan oleh Lima Events bekerja sama dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Yayasan Alumni Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran (YAPIAT)-Puldapia.*