Hidayatullah.com–Persoalan yang dihadapi jamaah haji Indonesia tidak hanya penipuan dan perampasan di Masjidil Haram, tetapi juga tipu daya yang dilakukan pemilik toko. Tidak hanya di Makkah, tetapi juga di Masjid Nabawi, Madinah.
Seorang wanita telah diperdaya pemilik toko di sekitar Masjid Nabawi saat membeli dua baju. Sang suami yang mengetahui istrinya diperdaya, berusaha mengembalikan dua baju yang dibeli sang istri karena terlalu mahal.
Akhirnya pedagang mengambil jalan damai dengan memberi bonus tiga baju lainnya. “Istri saya tidak tahu nilai mata uang real. Masa dua baju gamis yang di Tanah Air seharga Rp70-an ribu per potong, dijual 250 real atau Rp750 ribu lebih. Saya ingin mengembalikan, tetapi pedagang menolak,” kata Muhlahin (59) jamaah asal Mojokerto saat ditemui tengah mengembalikan baju, Sabtu (28/09/2013).
Sebelumnya tarik ulur terjadi cukup lama, sebelum akhirnya pedagang memberikan bonus tiga baju ukuran remaja agar Muhlahin tidak jadi mengembalikan barang dagangannya.
“Lumayan ini buat cucu saya,” katanya yang juga salah satu ketua regu di Kloter 20 Surabaya.
Kenakalan pedagang di Madinah juga diungkap Miftahudin, seorang jamaah Kloter 34 Solo yang merasa dihalangi keluar toko karena tidak jadi membeli.
“Saya mencoba melihat-lihat parfum, lalu disemprotkan satu contoh parfum seharga 40 real sebotol, tapi karena tidak cocok saya berusaha kembali,” kata jamaah asal Banjarnegara itu.
Namun, pemilik toko berusaha menghalangi saat saya keluar sehingga saya berteriak keras “haram-haram” untuk mengundang perhatian orang lain.
“Alhamdulilah, setelah saya teriak dia tidak lagi berani menghadang,” katanya, sebagaimana diberitakan Antara.
Jamaah haji Indonesia memang menjadi sasaran bagi pedagang karena dikenal suka berbelanja dan sebagian masih lugu sehingga tidak mengetahui persis kualitas barang yang diperjualbelikan.*