Hidayatullah.com–Pada penyelenggaraan haji tahun 2014 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji membuat “Gerakan Minum Zamzam dan Makan Kurma” (Gemza) agar kesehatan jamaah haji terjaga dan dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna.
Gerakan tersebut secara resmi diluncurkan di Makkah, Sabtu (13/9/2014) yang dihadiri Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Fidiansyah, yang juga Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji. Hadir pada acara tersebut Kepala Daerah Kerja Makkah Endang Jumali dan Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Muhammad Ilyas.
Fidiansyah menekankan pentingnya jamaah menjaga kesehatan agar saat melaksanakan puncak haji kesehatan tetap terjaga dengan baik.
Tentu pemerintah tidak membuat gerakan tersebut tanpa sebab. Berdasarkan hasil kajian dan analisis sejak 2010, banyak kasus jamaah yang dirawat karena dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan kekurangan kalori.
Apalagi pada tahun ini cuaca di Makkah dan Madinah dinilai cukup panas. Pada musim haji 2014 hingga tanggal 13 September di Madinah suhu pernah mencapai 45 derajat celcius dan di Makkah 42 derajat. Hal ini tentu menjadi perhatian serius.
Demikian juga penetapan air zamzam dan buah kurma untuk dikonsumsi jamaah bukan asal saja, namun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian ilmiah, komponen yang ada di air zamzam dan kurma bisa mencegah dan mengobati penyakit.
Ilyas mengatakan, pada awal 2014 ada penelitian di Jepang mengenai air zamzam dengan air lain yang dapat memberi manfaat. Hasil penemuan tersebut menyebutkan bahwa di dalam air zamzam terkandung dua elektroda yang bisa menjadi stimulus di dalam tubuh sehingga metabolisa tubuh menjadi lebih baik, yang artinya penyerapan sari makanan akan semakin baik.
“Ada zat yang ukuran molekulnya sangat kecil sehingga bisa menembus sel-sel tubuh sehingga bisa membantu masuknya nutrisi ke dalam tubuh,” katanya, dilaporkan laman Kemenag.
Mengenai kurma, Ilyas mengatakan, walaupun manis dan kadar gulanya tinggi namun aman bagi penderita diabetes. “Justru akan memberikan manfaat bagi penderita diabetes,” katanya.
Dia mengatakan, zat gula pada kurma adalah diskarida yang lama diserap oleh tubuh sehingga tidak langsung menaikkan kadar gula darah jamaah yang menderita penyakit diabetes.
Di samping itu, kurma juga mengandung nutrisi yang tinggi dan bagus bagi manusia.
Air zamzam dan kurma juga bisa menjadi kombinasi yang bagus bagi jamaah. Air zamzam akan membuka sel-sel sehingga nutrisi yang terkandung dalam kurma bisa masuk dengan baik.
Untuk itu, kata Ilyas, dalam Gemza, yang didahulukan adalah minum air zamzam lebih dulu, baru makan kurma. Maksudnya adalah agar sel-sel terbuka, lalu nutrisi bisa masuk.
Namun demikian perlu juga diingatkan bahwa bukan berarti jamaah hanya mengkonsumsi kurma saja. Jamaah juga perlu memakan makanan bergizi lainnya yang tentu sangat bermanfaat bagi tubuh.
Mengenai nutrisi yang terkandung dalam kurma, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) antara menyebutkan:
Nutrien: Serat (32 persen), karbohidrat (25 persen), kalori (14 persen), protein (5 persen), lemak (1 persen).
Vitamin: Vitamin B6 (8 persen), niacin (6 persen), riboflavin (4 persen), vitamin K (3 persen).
Mineral: Kalium (19 persen), magnesium (11 persen), manganese (13 persen), tembaga (10 persen), besi (7 persen).
Melihat nutrisi yang terkandung, maka kurma bisa menjadi sumber energi yang cepat, mengurangi resiko stroke, mencegah anemia, sumber antioksidan, memperkuat tulang, mencegah diare, mencegah infeksi, dan memperbaiki sistem syaraf.
BPHI menganjurkan mengkonsumsi kurma tiga kali sehari dengan sekali konsumsi sebanyak 4-5 butir, serta jangan lupa untuk cuci tangan dan berdoa sebelum makan.
Kepala Daker Makkah Endang Jumali meminta dengan sangat agar jamaah haji benar-benar menjaga kesehatannya, terutama menjelang wukuf atau puncak haji.
Ia mengatakan jangan sampai jamaah tidak menjaga kesehatan sehingga justru tidak mampu melaksanakan wukuf.*