Hidayatullah.com– Berdasarkan data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Arab Saudi, Sabtu (24/08/2019), sebanyak 321 jamaah haji Indonesia sudah meninggal dunia di Tanah Suci.
Jamaah yang wafat tersebut berasal dari haji reguler dan khusus. Mereka wafat di berbagai lokasi. Seperti di Madinah, Jeddah, Makkah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Sedangkan jamaah haji yang dirawat selama pelaksanaan ibadah haji tercatat sebanyak 354 orang.
Pasien jamaah yang sakit itu antara lain dirawat di Klinik Kesehatan Haji ((KKHI) Makkah129 orang, KKHI Madinah 4 orang, Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Makkah sebanyak 208 orang.
Sedangkan di RSAS Madinah sebanyak 2 orang, RSAS Jeddah sebanyak 10 orang, dan RSAS Mina ada 1 orang.
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah, Karmidjono Pontjo, Sebelumnya telah meminta jamaahyang masih di Tanah Suci agar tetap menjaga kesehatan jelang kepulangan.
Antara lain dengan cara minum air putih setiap dua jam sekali. Asupan air yang banyak guna menghindari dehidrasi.
“Tetap jaga kondisi jangan kelelahan kemudian makan dan minum seperti yang dianjurkan kalau kalau perlu setiap 2 jam minum air tiap 2 jam ini harus sudah itu sekali bisa 1 jam, ” pesannya kutip MCH, Sabtu.
Dijelaskan bahwa asupan air akan menjaga kondisi jamaah haji tetap prima. Akibat dehidrasi dan kelelahan, masih ada jamaah yang jatuh sakit saat bersiap kembali pulang ke Indonesia.
“Jamaah haji itu setelah melaksanakan proses awal mula itu sudah kelelahan dan disusul dengan tawaf ifaddah, tawaf wada itu dalam kondisi kelelahan. Mereka juga kemudian lupa untuk minum air ketika sampai di bandara,” sebutnya.
Setelah kelelahan dari melaksanakan rangkaian ibadah haji, jamaah pun harus menempuh perjalanan dari Makkah menuju bandara di Jeddah.
Di saat itulah, jamaah terlupa untuk tetap banyak minum sehingga terkena dehidrasi. Akibatnya, mereka pun harus dirawat usai tiba di bandara.*