Hidayatullah.com– Hingga Ahad (28/07/2019), sudah sebanyak 24 orang jamaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia pada musim haji 1440H/2019M di Tanah Suci.
Termasuk yang terbaru, salah seorang jamaah menghembuskan nafas terakhir saat menuju ke Tanah Suci. Almarhumah bernama Saniah Sarkosi, 67 tahun, dari Kloter JKS 64 atau Embarkasi Jakarta-Bekasi.
“Meninggal di pesawat karena serangan jantung,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah, Karni Djono Pontjo di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (27/07/2019) lansir Media Center Haji Kementerian Agama, Ahad (28/07/2019) ini.
Jamaah tersebut diketahui meninggal dalam pesawat yang menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah dari Tanah Air. Jenazah almarhumah sudah berada di Rumah Sakit King Fahd setelah dibawa oleh pihak klinik bandara.
Dengan demikian, jumlah jamaah haji yang menghembuskan nafas terakhir saat dalam pesawat sebanyak 4 orang. Termasuk di antara Supardjo Rata Ilyas (76 tahun) dari Embarkasi Jakarta Bekasi.
Baca: Indonesia Lobi Saudi Agar 4 Kloter Jamaah Haji Bisa Mendarat di Jeddah
Sementara itu, sebanyak 5 orang jamaah Indonesia yang mendarat di Bandara King Abdul Aziz, dirujuk ke rumah sakit di Jeddah. Rujukan tersebut dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi jamaah yang dinilai butuh perawatan lebih maksimal.
Kelima jamaah yang dirujuk ke rumah sakit dari bandara tersebut adalah Amri bin Abdul Aziz dari kloter BTH 10 (Embarkasi Batam) dan Sayu binti Raban dari Kloter SOC 50 (Embarkasi Solo). Keduanya dirujuk ke Rumah Sakit Mujamma Malik Abdul Allah.
Serta, Toton Suhend dari Kloter JKG 33 (Embarkasi Jakarta), Sabure Hamsang Laide dari Kloter UPG 26 (Embarkasi Makassar), dan Radja Radan Ridwan dari Kloter BTJ 2 (Embarkasi Aceh). Ketiganya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi King Abdullah.
Menurut Petugas Kesehatan Daker Bandara Jeddah-Madinah, M Zainul Mukhorobin, ada beberapa tahapan sebelum jamaah haji dirujuk ke rumah sakit.
Pembagian tahapan tersebut mulai dari triase hijau, kuning, dan merah. Kategori triase sesuai dengan kegawatan. Untuk rujukan lokasi ke rumah sakit, ditentukan oleh tim kesehatan klinik bandara Arab Saudi.
Tapi dipastikan jika jamaah haji yang masuk perawatan rumah sakit tetap dalam pengawasan Tim Kesehatan PPIH Daker Bandara Jeddah. “Jadi kita pantau dan awasi terus,” jelasnya di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu (27/07/2019).
Zainal menuturkan, sesaat usai mengetahui ada pendaratan jamaah haji, tim kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat langsung bersiaga memantau kondisi jamaah haji yang baru tiba di bandara.
Jika ada keluhan, langkah berikutnya adalah pemeriksaan. Di tahapan ini akan ditentukan kategori kegawatan kesehatan jamaah.
Bila masuk kategori hijau, usai penanganan maka jamaah haji dikembalikan ke kloter.
Untuk triase kuning, menjadi tanda jamaah haji dirujuk ke klinik kesehatan. Sedangkan bila masuk triase merah, maka jamaah akan dirujuk ke rumah sakit.*