Amerika Serikat (AS) menunjukkan sikap angkuhnya untuk menguasai wilayah Asia Barat. Melalui militer, AS menyampingkan dasar demokrasi dengan cara mengecam pemerintah Turki yang dianggapnya terlalu tunduk kepada kehendak rakyatnya yang menentang serangan ke Iraq.
Lebih dari 90 persen penduduk Ankara selama ini sangat menentang serangan AS dan Inggris ke Iraq, menyebabkan pemerintahan tidak dapat membenarkan Washington menempatkan pasukannya di negara Islam itu.
Malah, Wakil Menteri Pertahanan AS, Paul Wolfowitz dalam acara di stasiun CNN Turki turut meminta Turki memohon maaf di atas sikapnya selama ini.
“Kita ingin Turki yang sanggup berdiri dan mengakui kekeliruannya selama ini dan mencari jalan menjadi teman yang siap membantu AS,” katanya dengan angkuh saat berkunjung ke Ankara seperti dikutip Kurdish Observer kemarin.
Wolfowitz termasuk pemimpin AS yang paling lantang dan tidak punya sopan santun dengan membuat kecaman sedemikian di negara orang.
Wolfowitz juga mengecam pihak militer Turki yang dianggap tidak berani memaksa pemerintahnya menjalankan demokrasi di negara Islam itu untuk bersikap akur pada AS.
“Atas alasan yang tidak diketahui, pihak militer gagal memainkan peranan kepemimpinan yang kita harap. Ini karena, wajar rasanya dalam sistem pemerintahan negara ini membiarkan pasukamnnya mendukung AS,” katanya. (ap/bh/cha)