Inggris membeberkan niat Washington untuk menggulingkan penguasa Iran. Langkah ini dilakukan setelah laporan AS yang menyimpulkan bahwa Teheran memainkan peran melindungi para anggota al-Qaidah yang melakukan perencanaan terhadap aksi-aksi teroris, termasuk peledakan di Riyadh, Arab Saudi beberapa hari lalu.
Seperti dikutip harian The Guardian dalam edisi hari Sabtu (24/5/2003), untuk menggulingkan pemerintah Iran, AS berencana akan membuat satelit yang menyebarkan informasi anti pemerintah Iran.
Jangkauan siarannya, diarahkan untuk penduduk Iran sendiri yang pernah disebut oleh George W. Bush sebagai poros setan setelah peristiwa 11 September 2001.
Selain itu, langkah penggulingan pemerintah Iran juga dilakukan dengan memberi dukungan pada Mujahidin Khalq Iran yang melakukan sikap oposisi dengan pemerintah Iran.
Kini, Mujahidin Khalq memiliki basis di wilayah Irak yang dikuasai tentara AS. Itu dilakukan AS, meskipun nama organisasi Mujahidin Khalq termasuk dalam list organisasi teroris yang dikeluarkan oleh AS.
Tapi, menurut laporan Guardian, mengutip sejumlah sumber dari petinggi Washington bahwa pemerintah AS dan Inggris menolak rencana itu dan menganggap hal itu akan justru melemahkan bargaining posisi mereka dengan kelompok moderat di tubuh pemerintah Iran sendiri sehingga mempengaruhi sikapnya terhadap rencana penggulingan pemerintah.
PM Inggris Tony Blair pernah mengatakan pada Kamis (22/5) bahwa pemerintahnya telah menyampaikan pesan pada Teheran secara jelas bahwa melindungi anggota al-Qaidah sama sekali tidak bisa diterima. Dan ia meminta pemerintah Iran untuk menyerahkan para anggota al-Qaidah itu.
Sementara itu harian Washington Post terbitan hari Ahad (25/5/2003) menyebutkan adanya para petingi Pentaghon yang meminta agar pemerintah AS melakukan upaya menggoyang pemerintah Iran.
Para petinggi AS akan berkumpul di gedung putih pada hari Selasa (27/5) untuk membahas sikap strategis yang akan diambil AS terhadap kasus Iran. Sementara sejumlah petinggi kementerian pertahanan AS menekan pengambilan langkah penggulingan pemerintah Iran melalui semacam people power. Namun para petinggi AS menolak berkomentar saat dikonfirmasi tentang hal ini.
Washington Post juga menyinggung soal bahwa Presiden AS memutuskan hubungannya yang telah dijalin dengan Iran, di bawah koordinasi PBB di Jenewa.
Menurut harian itu lagi, Bush juga menghapus agenda pertemuan yang akan datang setelah serangan di Riyadh dan menewaskan minimal 11 orang AS di Arab Saudi tersebut. Hubungan diplomatik AS-Iran telah terputus sebelumnya sejak revolusi Iran tahun 1979.
Sementara Menlu Iran Kamal Kharazai mengakan pada hari Sabtu (24/5/2003) bahwa negaranya tidak melihat adanya kebutuhan mendesak untuk dialog dengan AS terkait pembentukan pemerintah Irak paska agresi AS ke sana.
Menurut harian Al-Hayah yang berbasis di London, Kamal Kharazai mengatakan, “Dialog Iran-AS sementara dihentikan. Kami tidak melihat adanya hal mendesak untuk kembali ke dialog.”
Pemerintah Iran telah menyatakan bahwa tudingan Washington soal adanya anggota Al-Qaidah di wilayahnya tidak benar dan tidak terbukti. (gd/wp/Masdum)