Hidayatullah.com–Beberapa koran asing menyebutkan, tentara AS dapat bebas melakukan apa saja termasuk menangkap dan menjatuhkan hukum mati atas siapa saja yang diyakini sebagai penentang pemerintah boneka.
Selasa, (15/7/2003) lalu, seperti dikutip AFP, AS mengumumkan bahwa tenteranya telah membunuh lima orang rakyat Iraq dan menahan seorang lain.
Tindakan itu dilakukan karena mereka yang dibunuh diyakini terlibat dalam serangan pasukan tentera AS yang sedang dalam perjalanan dari sebuah gedung senjata di barat kota Baghdad.
AFP melaporkan, pada hari kedua Operasi Ivy Serpent, pasukan Amerika menahan 226 orang yang diyakini kaki tangan dan pengikut Sadam Husein.
Sehari sebelumnya, penduduk menemukan dua mayat warga Iraq di atas sebuah jembatan di kota Ramadi selepas mereka dijatuhi hukuman mati oleh tentera AS.
Menurut penduduk, hukuman mati itu dilakukan dengan cara melepaskan tembakan ke arah mereka dalam keadaan kaki mereka diikat.
Kemarahan warga Iraq semakin memuncak saat mereka mendapatkan ada kesan penyiksaan terhadap mayat-mayat tersebut.
Akibat kejadian ini menyebabkan pertempuran sengit antara penduduk setempat dengan tentera AS di kora Ramadi dan Al-Habaniah yang terletak kira-kira 100 km dari Baghdad.
Menurut TV Al-Jazeerah, serangan perlawanan teradap pasukan AS kian hari kian meningkat. “Serangan terhadap tentera Amerika semakin sering dan semakin kelihatan terajadi,” lapor Al Jazeerah. (afp/aj)