Hidayatullah.com–Hubungan Amien Rais dengan Abdurrahman Wahid yang pernah sedikit renggang kini mulai kembali mesra. Kedua tokoh nasional yang pernah bersebarangan sejak lengsernya Gus Dur dari kursi kepresidenan itu kemarin berjabat tangan, berpelukan, dan memberikan isyarat untuk berkoalisi lagi. Amien Rais dan Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa Abdurrahman Wahid menyatakan siap melupakan perbedaan antara mereka di masa silam, demi kepentingan bangsa. “Secara jujur, manusia pernah beda pendapat, bahkan konflik. Tapi yang lalu biarlah berlalu,” kata Amien ketika menghadiri acara syukuran di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKB pimpinan Gus Dur di Jalan Kalibata Timur Nomor 12, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Hal senada juga disampaikan Gus Dur dengan ciri khasnya bercanda. “Sering orang bilang ada perbedaan antara saya dan Mas Amien. Bedanya, antara Amien Rais, dan Rais Am…,” kata mantan Presiden ketiga ini sambil tertawa. Pertemuan Amien dengan Gus Dur itu berlangsung dalam acara syukuran PKB pimpinan Alwi Shihab di kantor barunya, di Kalibata, Jaksel. Keduanya terlihat begitu akrab. Tidak sedikit pun kesan bahwa Amien-Gus Dur pernah berbeda pendapat sangat tajam. Ini pertemuan formal pertama mereka setelah SI MPR 2001. Menjawab pertanyaan beberapa wartawan untuk menggagas koalisi baru, Amien enggan mengakuinya. Tetapi, dia sudah menduga bahwa pertemuannya dengan Gus Dur pasti memberikan surprise bagi wartawan. “Termasuk akan memunculkan pertanyaan apakah akan melakukan koalisi?” kata Amien ketika memberikan sambutan dalam syukuran PKB Alwi atas kemenangannya melawan PKB Matori. Reaksi Gus Dur sendiri saat tampil memberikan sambutan, langsung melontarkan joke-nya. Kata Gus Dur, dirinya dan Amien sering dipanggil orang dengan nama orang tua masing-masing. “Ini (Amien) anak Pak Rais dan ini (Gus Dur) anak Pak Wahid bagaimana sih. Kok keduanya seperti berjalan sendiri-sendiri. Bagaimana kabarnya sekarang? Tapi, ya sudahlah, biarlah apa kata orang,” ujar Gus Dur mengawali pembicaraan. Tentang rencana koalisinya dengan Amien, Gus Dur tidak mau bicara transparan. “Koalisi masih jauh, pemilu legislatif saja masih lama,” ujarnya pendek. Orang dekat Gus Dur, Alwi Shihab dan Mahfud MD, mengungkapkan, tak tertutup kemungkinan dibangunnya sebuah koalisi baru. Untuk langkah awalnya, mereka menyamakan visi dan misi serta plaform tentang bangsa Indonesia ke depan. “Mungkin, kami bisa membuat koalisi besar; PAN, PKB, dan Golkar,” ujar Mahfud. (jp/lp6)