Hidayatullah.com– Seorang perwira pembina rohani Muslim di pangkalan militer AS di Guantanamo yang selama ini menangani para tahanan dan membina anggota militer lainnya ditahan tanpa alasan jelas, demikian dilaporkan Paisley Dodds, wartawan kantor Associated Press (AP).
Kapten Yousef Yee, 34 tahun, yang dibesarkan sebagai seorang Kristen lalu belakangan memeluk Islam itu, bertugas di Pangkalan AL Teluk Guantanamo, Kuba sejak bulan Nopember 2002. Tugasnya memberi bimbingan rohani untuk anggota militer beragama Islam dan untuk para tahanan yang kebanyakan berasal dari Afghanistan, atau yang dituduh berkait dengan jaringan Al-Qaidah.
Para pejabat militer AS mengatakan Sabtu lalu, bahwa Yee –yang tadinya bernama James Yee, keturunan Cina— ditahan pada tanggal 10 September lalu di Jacksonville sekembalinya dari Guantanamo. Ia belum dikenai tuduhan apa-apa.
Seorang pejabat hukum senior, tak mau disebut namanya, mengatakan agen-agen FBI telah menyita sejumlah dokumen rahasia yang dibawa Yee dan telah memeriksanya sebelum ia diserahkan kepada pihak militer.
Bill Hurlburt, seorang juru bicara FBI di Jacksonville, negara bagian Florida memastikan bahwa agen-agennya memang terlibat penahanan ini, tapi menolak memberi komentar lebih jauh.
Dalam sebuah wawancara dengan AP pada bulan Januari lalu, Yee menolak menjawab pertanyaan tentang seberapa jauh ia terlibat dengan para tahanan, yang waktu itu berjumlah 650 orang dan sekarang sekitar 660—kebanyakan pria dewasa tapi setidaknya ada 3 remaja—berasal dari 43 negara.
Menurut AP, ketika ditanya apakah ia bersimpati kepada para tahanan –beberapa diantaranya ditahan di Guantanamo selama 2 tahun tanpa tuduhan resmi apa-apa—Yee hanya diam dan tidak menunjukkan perasaan apapun. Ketika ditanya apakah agama yang dianutnya berpengaruh pada caranya memandang misi para tahanan, ia hanya memberi jawaban pendek –tak dijelaskan apa jawabannya.
“Saya di sini untuk memberikan pelayanan rohani bagi para tahanan dan para prajurit,” kata Yee. Selama di Guantanamo ia juga menjadi khatib dan imam shalat Jumat di pangkalan itu.
Kini Yee ditahan di sebuah instalasi militer di Charleston, negara bagian South Carolina –tempat yang sama di mana para pejabat menahan Yaser Esam Hamdi, warga AS kelahiran Saudi yang diduga ikut berjuang bersama Thaliban, dan Jose Padilla, bekas anggota gang Chicago yang dituduh merencanakan pemboman.
“[di Guantanamo] Dia berhubungan setiap hari dengan para tahanan,” kata Kapten Tom Crosson, seorang jubir Komando Wilayah Selatan AS di Miami, yang membenarkan pihak militer telah menahan Yee di South Carolina.
Tahun ini juga, Sersan AD Hasan K Akbar, seorang Muslim berusia 32 tahun, dituduh terlibat dalam serangan granat di Kuwait bulan Maret lalu, yang menewaskan Mayor AU Gregory Stone, 40 tahun, dan Kapten AD Christopher Scott Seifert, 27, dan melukai 14 orang lainnya.
Meskipun begitu, Akbar tidak dituduh terlibat terorisme. Ia dikenai pasal pembunuhan yang direncanakan dan usaha pembunuhan.
Menurut para pejabat, di Camp Delta Guantanamo –penjara dengan tingkat keamanan tinggi—Yee jarang lepas dari pengawal bersenjata atau dari para penterjemah yang dikontrak untuk keperluan interogasi. Tetapi kadang-kadang, ia bertemu empat mata dengan para tahanan.
Yee, dikabarkan berasal dari New Jersey, memeluk Islam pada tahun 1991 seusai mengikuti pendidikan militer di West Point. Ia meninggalkan angkatan darat untuk belajar agama di Suriah, lalu bergabung kembali dengan dinas militer sepulangnya dari sana.
Ketika dalam wawancara Januari lalu ditanya mengapa ia memeluk Islam, Yee berbicara tentang keberagaman Islam.
“Salah satu kekuatan budaya kami adalah keberagaman,” kata Yee, yang sebelum di Guantanmo bertugas di markas komando Fort Lewis, Wash.
“Banyak orang tak tahu bahwa Yesus bagian dari Islam, tetapi Muslim percaya ia seorang nabi,” kata Yee. “Saya yakin orang bisa lebih terbuka pikirannya.”
Yee tiba di Guantanamo di saat kritis, ketika para perwira militer sedang berusaha meningkatkan intensitas interogasi. Ia juga tiba di sana saat para pejabat AS mendapat tekanan besar: antara memberi tuduhan resmi atas sekitar 660 orang –kebanyakan sudah 2 tahun ditahan tanpa tuduhan apa-apa—atau membebaskannya.
Yee yang berstatus menikah tak menjelaskan apakah ia ikut melakukan interogasi atau tidak.
Sejak Guantanamo difungsikan, penjara itu sudah menugaskan 3 orang pembina rohani Muslim, yang pertama Letnan AL Abuhena Saif-ul-Islam, yang pada tahun 1999 menjadi pembina rohani marinir pertama.*(wpr/ap)