Hidayatullah.com–Imam Fawaz Mohammed Damrah, adalah seorang pempimpin Islamic Centre Cleveland, sebuah masjid paling besar di Ohio. Fawaz, ujar media itu, dianggap memiliki informasi dan berhubungan dengan dengan beberapa kelompok pejuang Jihad Islam, Palestina.
Pria yang dikenal dengan panggilan Fawaz Damra ini dituduhkan memiliki kedetakatan dan dianggap sering melakukan pengumpulan dana bagi para pejuang Palestina
Tindakannya yang dilakukan terhadap perjuangan rakyat yang ditindas kaum Yahudi Israel itulah yang kemudian menyebabkan Damrah tersebut dianggap sebagai bentuk terorisme.
Anehnya, seperti dikutip AP, hubungan dengan teroris yang dimaksudkan oleh media itu, adalah kedetakannya dengan sejumlah kelompok pejuang Palestina dan anti-Israel semenjak dirinya secara resmi terdaftar sebagai warga negara Paman Sam itu dekade lalu, kata seorang pejabat setempat.
Liga Anti-fitnah (The Anti-Defamation League), Cleveland, sebuah kelompok Yahudi yang bekerja untuk melakukan perlawanan terhadap berbagai hal yang dianggap merugikan suara kamu Yahudi, mengatakan komentarnya mengenai ditanggapnya Damrah.
“Selama beberapa tahun, imam itu telah bersikap anti-Semit dan membangun dirinya dengan sebuah kelompok teroris di AS tanpa konsekwensi,” ujar pemimpin kelompok Yahudi itu.
Damrah lahir tahun 1961 di West Bank, Palestina dan telah mendapatkan izin tinggal di di Amerika Serikat semenjak tahun 1988. Tahun 1994, dirinya telah resmi mendapatkan kewarganegaraan AS.
Pertengan tahun 1980, Damrah menjadi imam di masjid al-Farooq, kawasan Brooklyn, New York, dan pada suatu ketika dirinya kemudian melakukan pengumpulan dana untuk para mujahidin Afghanistan yang diperangi Soviet.
Setidaknya, tuduhan terhadap dirinya ini, dimungkinkan akan mengancam hak kewarga negaraan nya dan menghadapi hukuman penjara sekurang-kurangnya selama lima tahun penjara.
Damrah merupakan salah satu tokoh penting wakil umat Islam pada pada perkumpulan antar agama di Cleveland pasca 11 September 2001.
Damrah merupakan satu dari 170 orang yang dituduh FBI tersangka peledakan World Trade Centre (WTC) tahun 1993 di New York meski kemudian FBI tak mendapatkan kesimpulan apapun.
10 tahun, setelah AS secara resmi melakukan kampanye anti-terorisme, Damrah kemudian dianggap memiliki hubungan dengan para pejuang Palestina yang tanahnya dirampas oleh kaum Yahudi, Israel.
Bila saja kampanye penggalangan dana kemanusiaan untuk para pejuang Palestina dan sikap anti-Yahudi nya itu dianggap teroris oleh AS, maka Damrah akan mendapati banyak teman di Indonesia. (ap/cha)