Hidayatullah.com–Hasil laporan tahunan CAIR terbaru menunjukkan, kekerasan yang menyerang terhadap umat Islam di AS semakin hari semakin meningkat. “Peperang melawan terorisme telah disamakan dengan serangan terhadap Islam,” Direktur peneliti CAIR, Dr. Mohammad Nimer dikuti Islamonline, Senin, (3/5) kemarin.
Menurut data penelitian CAIR, kekerasan dan sikap diskriminatif yang diterima umat Islam negara itu ditunjukkan dalam 1000 kasus kekerasan, diskriminasi, selama 2003. Menurut CAIR, sikap ini meningkat 70% dibanding tahun lalu.
Laporan menunjukkan ada kenaikan yang telah dilaporkan pada kantor CAIR sepanjang tahun. Diantaranya sikap diskriminasi, aksi kekerasan, yang jumlahnya mencapai 1019 dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 602 kasus.
?Kita pasti menghadapi suatu masalah sulit dalam perjuangan untuk membela hak-hak warga negara di negeri ini, terutama dengan warga muslim Islam Amerika,” ujar Nimer
Menurut Nimer, kasus kekerasan yang menyerang warga muslim di Virginia dan Maryland saja telah mencapai 130 kasus. Sebagaian kasus, kekerasan banyak terjadi karena identitas agama mereka.
Perang Terhadan Muslim
Menurut laporan bersangkutan, model kekerasan, dan sikap anti-Islam diantaranya seperti; membakar sekolah Islam, tindakan perusakan terhadap pusat kegiatan Islam, kekerasan terhadap muslimah yang mengenakan jilbab. Termasuk kekerasan terhadap warga muslim di kantor-kantor pemerintah.
Menurut kesimpulan Nimer, kekerasan terhadap umat Islam di AS pada dasarkan akibat kampanye perang melawan terorisme. “Peperangan terhadap terorisme disamakan dengan perang melawan Islam,” ujarnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
CAIR, adalah lembaga pe,bela hak-hak sipil warga Islam yang terbesar di AS dan selama ini banyak membela kepentingan warga muslim. CAIR banyak dikenal masyarakat setelah kasus hancurnya gedung Oklahoma City tahun 1995.
Amerika yang dikenal sebagai kampiun demokrasi dalam banyak hal justru sangat anti terhadap kebebasan, terutama kebebasan beragama. (iol/cha)