Hidayatullah.com–HAMAS mengatakan hal itu setelah tentara Israel menembakkan peluru kendalinya dan menewaskan 14 orang anggotanya saat melakukan acara kamp musim panas.
Selasa (31/9) Minggu lalu, tank-tank Israel menyerang pinggir Kota Shijaya, wilayah kubu kuat Hamas, satu faksi Palestina yang menewaskan 16 warga Israel dalam dua serangan terhadap bus-bus di Beersheba.
Rumah sakit utama Gaza dipenuhi darah para korban. Lebih 20 orang, termasuk para gerilyawan dan para pejalan kaki, menderita luka-luka, kata para pejabat kesehatan.
“Kejahatan buruk Israel ini … tidak akan lewat begitu saja tanpa pembalasan,” kata juru bicara Hamas Mushir al-Masri. “Ini adalah perang terbuka antara Yahudi dengan kami.” Kelompok itu mengatakan seluruh 14 korban tewas adalah gerilyawan Hamas
Tidak ada satu orang pun yang imun jika melancarkan serangan teroris kepada rakyat sipil Israel,” kata Menteri Luar Negeri Israel Silvan Shalom.
Sepanjang hari kemarin, seluruh sekolah dan toko di Jalur Gaza sengaja menutup diri, menunjukkan rasa berkabung atas kematian 14 warganya tersebut. Seluruh korban dimakamkan Selasa siang.
Lebih dari 30.000 orang, termasuk puluhan warga bersenjata dari Hamas dan kelompok militan lain, dengan khusyuk mengikuti proses pemakaman massal di Gaza City tersebut. Begitu para militan melancarkan tembakan ke udara, rakyat yang marah itu langsung meneriakkan kata “balas dendam”. Seiring dengan itu, asap hitam tebal membubung tinggi di Gaza City ketika puluhan orang membakar ban sebagai wujud demonstrasi spontan.
Kekerasan terus berlangsung di bumi Palestina. Israel yang selalu dibela pemerintahan AS diperkirakan akan terus melakukan berbagai kekejian terhadap penduduk Palestine guna melancarkan rencananya mencaplok wilayah itu. (rtr/abcn/kcm/cha)