Hidayatullah.com–Perdana Menteri (PM) Australia, Malcolm Turnbull mengatakan, Australia tidak akan mendukung atau merekomendasikan larangan berlaku meskipun ada desakan dari partai anti-Islam sehingga negara itu mengikuti jejak Jerman yang telah mulai memperkenalkan hukum larangan burqa.
Pemimpin One Nation, sebuah partai anti-Islam, Pauline Hanson, sebelumnya mengunggah pernyataan mendesak Australia melakukan hal sama seperti di Jerman.
Dikutip DPA, Senin lalu, Kanselir Jerman, Angela Merkel, memperkenalkan undang-undang larangan pemakaian burqa ketika konferensi pers partai Kristen Demokrat (CDU).
Mengaku Negara Bebas, Tony Abbott harap Burqa Tak Dipakai di Australia
Sebelum ini, setelah memicu tuduhan diskriminasi dan kecaman dari berbagai pihak, pemerintah Australia mencabut larangan penggunaan dengan burka (burqa) dan niqab (cadar) di lingkungan parlemen.
Awal Oktober lalu, parlemen sempat menyatakan semua orang yang mengunjungi gedung parlemen dengan penutup muka harus duduk di tempat terpisah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Banyak yang menganggap langkah ini ditujukan bagi wanita muslim yang mengenakan niqab atau burka (pakaian yang menutup seluruh wajah). Larangan ini kemudian dicabut.
“Pengunjung kini bebas bergerak di area umum gedung, termasuk semua ruangan, dengan penutup wajah,” demikian sebuah pernyataan yang dikeluarkan Departemen Layanan Parlemen, seperti dikutip dari BBC, Senin, 20 Oktober 2014.*