Senin, 8 Agustus 2005
Hidayatullah.com–Dr. Mohammed Naseem, ketua dari Mesjid Pusat Birmingham mengatakan bahwa dia melihat kesamaan diantara kekuatan baru yang berkeinginan untuk menghentikan Islam ekstrimis dengan kekuatan Hitler di dalam menjelek-jelekan Yahudi.
Tony Blair menginginkan aturan-aturan untuk mengeluarkan orang-orang asing yang berkotbah menyampaikan kebencian dan menutup tempat-tempat yang menganjurkan kepada terorisme.
" Saya melihat kesamaan…, saya bilang, saat ini adalah waktu-waktu yang sangat berbahaya, " ujarnya pada BBC.
Minggu lalu Dr. Naseem mempertanyakan apakah ada bukti kalau orang Islam yang berada di balik pengeboman london tersebut.
Dalam wawancaranya dengan Radio BBC 4 di dalam To day Program, Dr. Naseem mengatakannya melihat kesamaan pendekatan yang digunakan oleh Tony Blair kepada komunitas Islam di Ingris dengan pendekatan Hitler di dalam mendiskreditkan komunitas Yahudi ketika awal-awal Hitler memimpin.
"Hitler ketika itu, terpilih secara demokrasi, dan secara perlahan-lahan dia menciptakan kambing hitam, yaitu, orang-orang Yahudi, dan mengatakan kepada rakyat Jerman bahwa Yahudi adalah ancaman bagi mereka."
"Berdasarkan hal tersebut dia memulai menghabiskan orang-orang Yahudi dari Jerman"
"Saya melihat kesamaannya dengan apa yang sedang dilakukan Tony Blair terhadap komunitas Islam. Semua bergerak, selangkah demi selangkah. Saya bilang bahwa saat ini adalah waktu-waktu yang berbahaya, dan kita harus mengetahui hal ini."
Dia menambahkan, aturan yang diajukan oleh Tony Blair akan benar apabila terdapat bukti-bukti yang nyata apabila orang asing di Ingris benar-benar melakukan terorisme.
"Mr Blair mengatakan kepada kabinetnya minggu lalu bahwa orang-orang menyalahkan hal-hal yang lain, bukan kepercayaannya (Islam). Mereka menyalahkan kemiskinan, diskriminasi, perang terhadap teror yang menyebabkan pengeboman tersebut. Sehingga pesannya seperti yang salah bukanlah agama mereka. Mereka seharusnya menyalahkan agama mereka (Islam)."
Sebagai bagian dari aturan anti terorisme yang diajukan hari Jum’at yang lalu, Blair mengumumkan larangan terhadap dua organisasi Islam, Hisbut Tahrir dan Muhajiroun.
Akibat aturan terbaru, pemerintah Inggris juga berencana mendeportasi sekitar 500 warga Muslim dengan tuduhan sebagai ‘Muslim ekstrimis’. Tuduhan ini berdasarkan laporan yang diberikan oleh agen rahasia Inggris, M15.
Daftar 500 warga Muslim yang akan dideportasi itu sudah berada di tangan pihak imigrasi dan M15 sudah memerintahkan para pejabat keimigrasian untuk segera mengambil tindakan. Warga Muslim yang dideportasi itu akan dipulangkan ke negara asalnya masing-masing dalam jangka waktu dua minggu. (bbc/Yusuf/cha)