Rabu, 5 Oktober 2005
Hidayatullah.com—Inilah enaknya beribadah syaum Ramadhan di Arab Saudi. Dalam menyambut bulan penuh berkah ini, pemerintah Arab Saudi menyiapkan ratusan imam dan muadzin dan ribuan petugas keamanan guna mengantisipasi peningkatan jumlah jamaah yang menunaikan sholat tarawih dan sholat lima waktu pada bulan Ramadhan ini, menurut laporan semalam.
Jabatan yang bertanggungjawab mengurusi masjid di Arab Saudi mengarahkan semua masjid di seluruh negara itu untuk membuat segala persiapan untuk menerima kedatangan jamaah, tulis ArabNews.
Pemerintah juga meminta semua petugas masjid di negeri itu memastikan, bahwa masjid senantiasa bersih serta memastikan kondisi listrik dan air mencukupi selama Ramadhan, terutama ketika masjid menjadi tumpuan untuk sholat tarawih dan qiamullail yang diadakan sejak jam satu pagi hingga subuh menjelang 10 hari terakhir bulan puasa.
Pemerintah juga meminta penanggungjawab masjid terus bertugas sepanjang malam guna memastikan stok air dan listrik tidak terganggu.
“Semua orang ingin ke masjid saat Ramadhan dan dengan itu kami memperkirakan lebih banyak lagi orang menunaikan ibadah di sini terutama saat sholat tarawih,” kata Imam masjid di Nasseriyah, Riyadh.
Beliau berkata, mereka akan berusaha memastikan jamaah dapat beribadat dengan tenang dan damai.
Tidak Baca Do’a Qunut Panjang
Selain itu, Menteri Urusan Islam, Wakaf dan Dakwah Arab Saudi, Sheikh Saleh Bin Abdulaziz Al Sheikh pada hari Selasa (4/10) sebelumnya juga mengimbau para imam masjid di negaranya untuk tidak membaca doa qunut yang terlalu panjang.
Doa qunut tersebut biasanya dibaca oleh imam pada saat iktidal (berdiri dari rukuk pada rakaat terakhir shalat witr (ganjil) yakni penutup shalat tarawih yang biasanya sebanyak tiga rakaat.
Seruan tersebut disampaikan Al Sheikh di Riyadh setelah melihat sebagian imam masjid di negeri
produsen minyak terbesar di dunia itu, pada bulan puasa sebelumnya membaca doa qunut terlalu panjang.
"Para imam sebaiknya membaca doa qunut sesuai doa-doa yang telah diajarkan Rasulullah SAW tanpa harus menambah-nambah dengan doa di luar doa-doa yang biasa diucapkan Rasul," imbaunya.
"Pada Ramadhan sebelumnya, kita melihat banyak imam yang membaca doa qunut terlalu panjang yang tidak pernah dipraktekkan baik oleh Rasulullah maupun para sahabatnya," kata tokoh ini. Persiapan seperti ini perlu juga jika diterapkan di masjid-masjid di seluruh Indonesia. (arabnews.com/bh/ant/cha)