Jum’at, 7 Oktober 2005
Hidayatullah.com–Desersi dan penyelewengan dari tugas kian meluas di antara tentara Zionis Israel. Seperti dilaporkan Kantor Berita AFP, sekitar 15 tentara Zionis yang bertugas menjaga wilayah perbatasan di Jalur Gaza, meninggalkan tempat tugas dan pulang ke rumah masing-masing dengan alasan bahwa pihak atasan tidak memperhatikan permintaan mereka.
Menteri Perang Israel, Shaol Mofaz, beberapa waktu lalu mengkhawatirkan peningkatan aksi desersi di antara tentara Yahudi itu. Mofaz juga meminta Penasehat Hukum di Kabinet dan Lembaga Yudikatif Israel untuk menetapkan hukuman berat bagi para pelaku desersi.
Kasus desersi tentara Israel ini bukan hal baru. Beberapa tahu lalu, 13 Perwira Israel lari dan menolak berdinas di kesatuannya. Sebuah penelitian di Isarel pernah mengatakan, 40 tentara Yahudi melakukan bunuh diri dalam setiap tahunnya.
Konon, peristiwa memalukan ini akibat karena ketakutan dan tingkat stress para prajurit Yahudi menghadapi pasukan Intifadha Palestina yang dikenal tak takut mati.
Tangkap Mahasiswa
Selain itu, pasukan militer Yahudi, Israel juga dikabarkan telah menangkapi sejumlah mahasiswa Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan.
Seperti dilaporkan Kantor Berita Palestina (WAFA), Rabu sore kemarin, tentara Yahudi itu menyerang universitas Quds di kota Al-Khalil, di Tepi Barat.
Tak kurang dari 25 mahasiswa Palestina ditangkap tentara Zionis. Tentara Yahudi juga menangkap Dirjen Komisi Perjuangan Rakyat Palestina, Azmi As-Shuyukhi. Berita serangan tentara Israel tersebut belum dikonfimasikan oleh media massa Israel. (irib/hid/cha)