Selasa, 6 Desember 2005
Hidayatullah.com–OKI pun menyerukan kepada dunia internasional untuk bertanggung jawab mewajibkan Israel agar tidak mengubah simbol-simbol sejarah kota suci Al-Quds terutama masjid Al-Aqsha. Sekjen umum OKI dalam pernyataan yang diterima oleh Markaz bahwa OKI tidak akan menyimpan kesungguhannya untuk tetap menjaga identitas kesejarahan, keagamaan dan keislaman kota Al Quds termasuk menjaga tempat-tempat bersejarah dari sudut agama.
Dalam pernyataannya OKI juga mengingatkan bahaya pernyataan-pernyataan Israel belakangan ini soal akan robohnya pagar yang mengelilingi kota lama. Padahal ini adalah upaya lama Israel untuk intervensi dengan urusan wakaf Islam dan upaya mengubah identitas Al Quds.
Menteri wakaf Jordania, Abdusalam Al Ibadi menampik apa yang dilansir oleh sejumlah media Israel bahwa sebagian besar pagar bersejarah yang mengelilingin Al-Quds terancam runtuh jika tidak direnovasi segera. Bahkan ini adalah memang upaya Israel membenarkan sikapnya intervensi urusan masjid Al-Aqsha.
Selama beberapa hari ini, para pemimpin Muslim yang tergabung dalam 57 anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) melakukan pertemuan di kota suci Makkah untuk mencari jalan menghadapi tantangan-tantangan sosial dan perbedaan politik yang menurut Arab Saudi menyebabkan dunia Islam dalam krisis.
“KTT ini dilakukan di saat masyarakat Islam berada dalam situasi berat karena krisis yang dihadapinya,” kata Menlu Arab Saudi Pangeran Saud al Faisal, Minggu. (comes/atb/rtr/cha)