Selasa, 13 Desember 2005
Hidayatullah.com–Bentrokan antar etnis kembali terjadi sebagai lanjutan kerusuhan di pantai Cronulla, Australia, Senin, (12/12) tadi malam. Polisi mengatakan orang datang bermobil-mobil dari daerah-daerah Sydney lainnya dan melakukan aksi kekerasan.
Kamrain, Perdana Menteri Australia John Howard sempat mengutuk serangan yang terjadi pada akhir pekan terhadap warga keturunan Arab dan Laut Tengah oleh pemuda berkulit putih.
"Menyerang orang "atas dasar ras, tampang [dan] etnis" tidak bisa diterima, " kata Howard.
Bentrokan itu menyebabkan lebih dari 30 orang terluka, termasuk polisi, dan sedikitnya 16 orang ditahan.
Bentrokan terjadi menyusul penyerangan terhadap dua penjaga pantai pekan lalu, yang dilaporkan dilakukan oleh pemuda keturunan Timur Tengah.
Kerusuhan Senin malam diakibatkan pesan SMS beredar setelah insiden dengan ajakan agar orang-orang keturunan Timur-Tengah membalas.
Tindak kekerasan kemudian menyebar ke bagian-bagian lain Sydney, disertai serangan pembalasan oleh kelompok pemuda berwajah Timur Tengah.
Menteri Kepolisian New South Wales Carl Scully mengatakan, kerusuhan ini dipicu oleh sekelompok anggota Neo-Nazi dan penganut faham supremasi kulit putih, yang menghasut massa yang mabuk.
"Sosok semacam ini paling pantas [muncul] di Berlin tahun 1930-an, bukannya di Cronulla tahun 2005," kata Scully kepada wartawan.
Kepada wartawan hari Senin, John Howard mengatakan, "Tindak kekerasan massal ini memuakkan dan selalu dikutuk tanpa syarat."
Namun, dia bersikukuh mengatakan, tindak kekerasan ini tidak menandai masalah yang lebih dalam dalam masyarakat Australia.
"Saya tidak menerima bahwa ada rasisme terselubung di negara ini," kata Howard.
"Bangsa kami telah menyerap jutaan orang dari berbagai bagian dunia selama sekitar 40 tahun dan kami telah melakukan itu dengan keberhasilan luar biasa," tambahnya.
Bom Bali
Howard juga membantah bahwa peringatan pemerintah mengenai militan muslim asal Australia telah ikut menyebabkan kerusuhan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Howard mengecam pemicu kerusuhan karena dikawatirkan akan memperluas sentimen anti-Arab dan anti Islam di negeri itu.
Namun Howard menolak jika kerusuhan ini dianggap sebagai akibat diberlakukannya UU anti-teror baru lalu.
Namun anggota parlemen dari Partai Liberal, Bruce Baird, mengatakan kejadian ini mungkin diakibatkan rasa dendam pasca Bom Bali yang banyak menewaskan warga Australia.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Persaudaraan Islam Australia, Keysar Trad mengatakan, kekerasan ini mungkin sudah dipersiapan. Indikasinya, ujar Trad, "ada media massa yang membesar-besarkan kejadian itu, "katanya. (bbc/smh/cha)