Hidayatullah.com–Ratusan orang dimakamkan secara massal pada bulan lalu di Maiduguri, Nigeria, sebagai akibat dari bentrok yang terjadi antara militer Nigeria dengan kelompok Boko Haram.
“Tim evakuasi kami telah selesai membersihkan mayat-mayat di jalan-jalan kota. Tidak ada keluarga yang datang mengidentifikasi korban. Oleh karenanya pemerintah memutuskan untuk mengubur mereka secara massal,” demikian kata jurubicara pemerintah negara bagian Borno, Usman Chroma, sebagaimana dikutip Newstime Africa.
“Sulit untuk mengidentifikasi mayat-mayat itu, karena penyebab kematian mereka terkait dengan kelompok Boko Haram yang menyatakan perang melawan pemerintah. Mereka (masyarakat) tidak mau dikaitkan dengan kelompok itu,” tambah Chiroma.
Meskipun polisi dan militer enggan menyebutkan jumlah korban tewas, surat kabar This Day melaporkan, ada sekitar 700 orang yang mati. Bentrokan terjadi antara pasukan militer dengan kelompok Boko Haram di empat negara bagian di wilayah utara, yaitu Bauchi, Kano, Yobe dan Borno, menewaskan lebih dari 600 orang dalam waktu 5 hari. Begitu menurut keterangan polisi dan para saksi mata.
Korban tewas terbanyak ada di kota Maiduguri, ibukota negara bagian Borno, di mana militer Nigeria membombardir markas kelompok Boko Haram dan menewaskan pemimpinnya Muhammad Yusuf, 39 tahun. Pembunuhan atas Yusuf itu terjadi ketika penguasa militer sedang mendapat kecaman dari kelompok pemerhati HAM.
Lawan Galadima, seorang pedagang di distrik Bayan, di wilayah terdapat banyak pengikut kelompok yang anti-Barat mengatakan, “Semua mayat sudah dibersihkan. Petugas kesehatan dan polisi mengangkut mereka ke dalam truk dan membawanya pergi. Sekarang kami sudah terbebas dari bau busuk yang mengganggu selama beberapa hari,” katanya.
Boko Haram adalah kelompok Islam yang anti-Barat. Mereka menginginkan agar hukum syariah diterapkan di 36 negara bagian di Nigeria. Kelompok ini didirikan tahun 2002 di Maiduguri oleh Ustadz Muhammad Yusuf. [di/nta/hidayatullah.com]
Foto: AP PHOTO