Hidayatullah.com–Syaikh Ali Jum’ah, Mufti Besar Mesir mengatakan bahwa saat ini, Dar Al Ifta Al Mishriyah, lembaga fatwa resmi Mesir menjawab 3500 fatwa setiap harinya. Keadaan ini amat jauh jika dibanding dengan kondisi pada masa Syeikh Muhammad Abduh menjabat mufti, dari tahun 1899 hingga 1905. Di masa enam tahun itu beliau menjawab 944 fatwa. Demikian sebagaimana dilansir onislam.org (18/10).
Maknanya, menurut beliau, fatwa yang dikeluarkan Dar Al Ifta` selama satu hari, sebanding dengan fatwa yang dikeluarkan selama 24 tahun, oleh mufti-mufti sebelumnya.
Pernyataan Syaikh Ali Jum’ah ini merupakan tanggapan terhadap anggapan yang menyebutkan bahwa Al Azhar telah ditinggalkan oleh rakyat Mesir, dan mereka lebih tertarik terhadap dai-dai Salafi yang banyak muncul di televisi.
Di samping banyaknya pertanyaan harian yang diterima Dar Al Ifta, yang menunjukkan bahwa Al Azhar masih manjadi rujukan utama rakyat Mesir, adalah materi-materi pertanyaan yang diterima Dar Al Ifta.
Banyak penanya yang meminta penjelasan dari lembaga fatwa ini, atas beberapa masalah yang mereka dapatkan dari para penceramah di televisi.Dari fenomena ini, Syaikh Ali Jum’ah menyimpulkan bahwa umat Islam amat percaya terhadap Al Azhar.
Sebab itulah Dar Al Ifta mempermudah para umat Islam untuk menyampaikan pertanyaannya. Di samping mereka bisa langsung mengunjungi kantor Dar Al Ifta’ atau dilayangkan lewat pos, para penanya juga bisa bertanya melalui telepon, e-mail, atau faksimile.
Sedangkan dalam menjawab persoalan, Syeikh Ali Jum’ah tidak melakukannya sendiri, beliau membentuk panitia khusus yang disebut Amanah Fatwa, yang diisi para ulama besar Dar Al Ifta, disebabkan banyaknya persoalan yang timbul di masa ini. [tho/oi/ift/hidayatullah.com]