Hidayatullah.com–Mesir memerintahkan jam malam dan mengirim tentara ke Kairo dan kota-kota lain Jumat malam, tetapi perintah itu gagal mengekang protes puluhan ribu orang yang menuntut diakhirinya pemerintahan Hosni Mubarak.
Para pengunjuk rasa di Kairo mengepung beberapa kendaraan milik pasukan keamanan, kemudian mengguncang-guncang mobil-mobil tentara yang kosong dan membakarnya.
Kebakaran besar terlihat di sejumlah tempat di kota, termasuk di beberapa gedung pemerintah, dan para saksi melaporkan mendengar tembakan di jalan-jalan yang dipenuhi teriakan demonstran.
Markas besar partai yang berkuasa di Mesir, Partai Demokratik Nasional, adalah salah satu bangunan yang dibakar.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengimbau pemerintah Mesir dan demonstran agar menahan diri dan tidak melakukan tindak kekerasan. Dalam komentar hari Jumat, Clinton juga meminta agar pemerintah melakukan reformasi.
Konvoi-konvoi kendaraan militer yang membawa pasukan berdatangan ke Kairo menjelang berlakunya jam malam, mulai fajar hingga matahari terbenam.
Tentara berpatroli di terusan Suez, di mana polisi menggunakan gas air mata, meriam air dan pentungan untuk membubarkan demonstran. Setidaknya satu demonstran dilaporkan tewas di Suez. Stasiun televisi Al Jazeera melaporkan kendaraan militer juga sudah bergerak ke Alexandria.
Presiden Mubarak diperkirakan akan menyampaikan pidato televisi kepada warganya Jumat malam, dalam apa yang telah menjadi protes anti-pemerintah paling keras dan kacau sejak demonstrasi massal dimulai hari Selasa.
Penguasa Mesir berusia 82 tahun itu belum pernah tampak maupun terdengar sejak aksi protes dimulai.
Associated Press mengatakan pemenang hadiah Nobel perdamaian dan aktivis Mesir Mohamed ElBaradei berada dalam tahanan rumah. *