Hidayatullah.com–Jerman menangguhkan pembayaran iuran bantuan sebesar lebih dari 200 juta euro kepada Global Fund yang digunakan untuk membiayai penanggulangan AIDS, tuberkulosis dan Malaria, setelah diduga terjadi penyalahgunaan dana bantuan.
Sebagaimana dilansir BBC (28/1), laporan media menyebutkan bahwa trilyunan dana Global Fund telah dikorupsi.
Jerman adalah negara donor terbesar ketiga bagi Global Fund, lembaga bantuan yang didukung oleh PBB dan memiliki anggaran tahunan lebih dari USD 20 trilyun.
Global Fund menyatakan, meskipun ada penyimpangan namun jumlahnya tidak sebesar yang diberitakan, karena organisasi mereka merupakan salah satu lembaga yang sangat ketat pengawasannya.
Jurubicara Global Fund, Joe Linden, mengatakan bahwa menurut penyelidikan mereka, sekitar 34 juta dolar saja yang disalahgunakan. Penyimpangan terjadi di 33 negara dari 145 negara di mana lembaga mereka beroperasi. Paling parah terjadi di Mali, Mauritania, Djibouti dan Zambia.
BBC menyebutkan, laporan dugaan korupsi dana Global Fund diangkat oleh Associated Press.
Dirk Niebel, menteri pembangunan Jerman, mengatakan bahwa tuduhan itu perlu diselidiki lebih lanjut dan laporan media tersebut harus disikapi serius.
“Dan saya berharap yayasan [Global Fund] akan menjelaskan masalah ini,” ujarnya.
“Saya telah menangguhkan semua pembayaran kepada yayasan [Global Fund] sampai hal itu benar-benar diselesaikan,” tandasnya.* bbc