Hidayatullah.com–Presiden Yaman mengumumkan negara dalam keadaan darurat menyusul tewasnya puluhan demonstran anti-pemerintah, pada hari Jumat (16/3).
Reuters melaporkan, sumber-sumber medis dan para saksi mengatakan bahwa pasukan keamanan Yaman dan penembak jitu memulai tembakan ke arah kerumunan usai Muslim melakukan shalat Jumat di ibukota Sanaa.
Menteri Dalam Negeri Yaman menyebutkan jumlah korban tewas berjumlah 25 orang. Namun para dokter mengatakan, 42 orang tewas dan sedikitnya 300 orang terluka.
Presiden Ali Abdullah Saleh yang berusaha mempertahankan jabatan presidennya, menolak polisi dipersalahkan. Menurutnya, korban jatuh akibat bentrok antar sesama demonstran.
Saleh mengumumkan negara dalam keadaan darurat, ini berarti warga biasa tidak dibenarkan membawa senjata.
Yaman adalah negara kedua di kawasan Arab pada pekan ini yang mengumumkan keadaan darurat bagi negerinya. Sebelumnya pada hari Selasa Bahrain mengumumkan darurat militer.
Saleh berjanji akan mundur pada tahun 2013 dan menawarkan konstitusi baru guna memberikan kekuasaan yang lebih besar pada parlemen. Namun dia menolak kritik yang kebanyakan menuntutnya segera mundur.*